Fred Smith - Pendiri FedEx

Dalam mengepalai sebuah perusahaan besar maupun sebuah toko dengan lima pegawai, seorang pemimpin yang inspirasional harus mengomunikasikan objektif perusahaan ke semua stakeholder. memimpin pasukan untuk mendukung misinya, dan memiliki keteguhan untuk menghidupkan tujuannya dengan dukungan dan penghargaan yang berkesinambungan.
Fred Smith, sang Corporation Chairman, Presiden, dan CEO FedEx, memenuhi semua persyaratan itu, Jika ia tidak memiliki karekteristik di atas, ditambah pengetahuan atas apa yang dapat membuat para pegawainya kesal atau para pelanggannya senang, usahanya bisa jadi tidak akan pernah sukses. Mengejar visinya dengan kegigihan kuat, ia telah memberi inspirasi bagi sebarisan tentara perusahaan serta dengan mengadopsi teknik yang ia pelajari saat bertugas sebagai marinir di Vietnam: mengomunikasikan pesan-pesan yang singkat dan lugas. Menambahkan ciri khasnya sendiri, Smith sering kali membungkus pesan-pesannya dalam cerita. Praktik itu begitu berakar dalam budaya FedEx sehingga hampir semua pegawai dapat memberitahukan kita bagaimana Smith memulai usahanya.
Setelah mendapatkan ijazah S1-nya dari Universitas Yale, ia menghabiskan waktu 13 bulan sebagai kepala peleton dan company commander di Vietnam. Di sanalah ia mendapatkan nasihat kepemimpinan terbaik dalam hidupnya, ucapannya dalam sebuah panel diskusi Harvard Business Review. Seorang marinir belia berpangkat letnan memberitahunya rahasia di balik setiap pemimpin pasukan yang baik: "Cukup ingatlah tiga hal: Tembak, Bergerak, dan Berkomunikasi."
Smith berkata bahwa aturan tembak dan bergerak dalam dunia bisnis menghasilkan kemampuan mengambil keputusan yang jelas, tegas, dan cepat. Ia menekankan petunjuk tersebut dengan satu metafora militer lagi: "Pilih satu sasaran dan bergeraklah maju. Jangan berdiam di tempat dan menjadi sasaran empuk bagi musuh-musuhmu." Sedangkan untuk bagian ketiga dari petunjuk sang letnan muda, yakni berkomunikasi, Smith menjelaskan bahwa jika para pemimpin memandang para pegawai sebagai sekutu dan bukannya musuh, "Mereka akan sadar bahwa cara terbaik untuk menjaga orang-orang mereka adalah dengan senantiasa memberi mereka informasi, bahkan walaupun mereka harus menyampaikan kabar buruk."
(Sumber : Buku 'Around the Corporate Campfire'. Penerbit 'Gramedia'.) 

Semoga Bermanfaat :)

No comments:

Post a Comment