Kolonialisme dan Imperialisme Prancis di Indonesia

Pada tahun 1789 di Perancis terjadi revolusi yang menumbangkan kekuasaan Raja Louis XVI. Nasib Raja Prancis berakhir tragis karena ia dan keluarganya mati dipenggal oleh rakyat-nya. Sejak saat itu, pemerintahan Prancis berpindah dari satu tangan ke tangan lainnya hingga muncullah Napoleon Bonaparte yang berhasil membawa Prancis ke puncak kejayaan dan kebesaran. Pada masanya, ia berhasil membentuk pemerintahan yang stabil, menciptakan keamanan dan ketertiban dalam negeri, memberi kesejahteraan kepada rakyat, dan memberikan kemenangan yang gemilang.
Napoleon Bonaparte menyadari bahwa popularitasnya di mata masyarakat Prancis tergantung kepada kejayaan di medan pertempuran. Oleh karena itu, ia segera menyusun dan membentuk tentara yang kuat dalam jumlah yang besar. Tujuannya menjadikan Prancis sebagai negara terbesar di Eropa dan Napoleon Bonaparte menjadi kaisar seluruh Eropa. Untuk mencapai ambisinya, Prancis menentang negeri-negeri di Eropa hingga meletuslah perang koalisi dalam tujuh gelombang.
Dalam perang koalisi yang pertama (1792-1797), Prancis berhasil mengalahkan koalisi Austria, Prusia, Inggris, Spanyol, Sardinia, dan Belanda. Belanda yang menderita kekalahan segera meminta perlindungan Inggris. Pada saat itu Inggris belum dapat berbuat apa-apa sehingga pemerintahan Belanda diambil alih Prancis di bawah Louis Napoleon. Jatuhnya Belanda ke tangan Prancis berarti pula jatuhnya semua jajahan Belanda, Louis Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal Hindia-Belanda sejak tahun 1808. Sejak saat itu dimulailah kolonialisme dan imperialisme Prancis di Indonesia yang bersifat tidak langsung. Prancis menjajah Indonesia yang waktu itu dikenal sebagai Hindia-Belanda dengan cara menggunakan tangan kekuasaan orang-orang Belanda yang berpihak kepadanya.
 
Semoga bermanfaat :)    

No comments:

Post a Comment