Islam dan Sihir

Banyak tersebar di kalangan orang-orang awam dan sebagian orang-orang berwawasan, sebuah fenomena membenarkan banyaknya para ahli sihir yang menipu manusia, dengan tujuan agar mereka mempercayai pengakuan bahwa mereka mengetahui perkara yang akan datang, mengetahui nasib, meluluskan ujian, mampu menikahkan antara dua orang yang tidak berminat, memecahkan problem dan mengembalikan barang curian.
Ini semua adalah perilaku yang menyimpang, menentang syariat Allah yang mana perkara ghaib termasuk dari hal-hal khusus bagi-nya.
Allah Ta'ala berfirman,  
"(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya." (Qs. Al Jin (72): 26-27).
Islam mengkategorikan perbuatan tersebut ke dalam dosa besar, mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, Allah Ta'ala berfirman, 
"Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syetan-syetan itulah yang kafir (Mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia." (Qs. Al Baqarah (2): 102).
Allah Azza wa Jalla juga berfirman:
"Niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (Belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang." (Qs. Thaha (20): 69).
Sebuah hadits shahih dari Rasulullah saw menyatakan bahwa Beliau pernah bersabda: "Jauhilah oleh kalian tujuh hal yang membinasakan. "Rasulullah saw ditanya, 'Apakah itu semua?' Beliau menjawab, 'Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan cara yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, kabur pada hari berkecamuk peperangan dan menuduh berzina wanita baik-baik yang lalai dari perbuatan dosa lagi beriman."
Hakikat dukun, peramal, orang mengaku punya ilmu tentang ghaib dengan perantara bintang hanya fatamorgana, tidak mempunyai sumber dan tidak mempunyai dasar, bercampur baur di dalamnya kebenaran yang sedikit dengan kedustaan yang segunung.
Diriwayatkan dari Aisyah RA, ia berkata:  
"Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw tentang perdukunan' Beliau menjawab: 'Mereka bukan apa-apa?' Mereka bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah saw, sesungguhnya mereka menceritakan kepada kami ladang dengan sesuatu yang benar,' Rasulullah saw bersabda, 'Ucapan yang benar itu dari jin yang dicurinya lalu dibisikkan ke telinga kekasihnya dengan sangat cepat seperti ayam mematuk makanan, lalu ia mencampur adukkan dengan seratus kedustaan'."
Barangsiapa yang bergaul dengan tukang sihir dan para dukun, maka akan merasa yakin dengan kebenaran perbuatan mereka dan ia telah sesat dengan kesesatan yang sangat besar. Telah tercantum dalam hadits dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi saw peran bersabda:
"Barangsiapa mendatangi seorang dukun, lalu membenarkan apa yang diucapkannya maka sungguh dia telah kufur (ingkar) terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad saw."
Dalam hadits lain, Imam Muslim meriwayatkan:
"Barangsiapa yang datang kepada paranormal (orang-orang yang mengetahui hal ghaib) lalu bertanya kepadanya maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh malam."
Islam memperingatkan dengan sangat keras agar tidak mempelajari ilmu-ilmu yang membahayakan dan tidak ada manfaatnya, dan ilmu-ilmu yang asalnya dari ilmu-ilmu jahiliyah, diriwayatkan dari 'Imran bin Hushain RA dari rasulullah saw, Beliau bersabda:
"Tidak termasuk dari golongan kami orang yang melakukan tathayyur (Mengaitkan sesuatu dengan kejadian alam) atau dikaitkan dengan kejadian alam, atau orang yang berdukun, atau didukunkan, atau melakukan sihir atau dilakukan sihir untuknya, barangsiapa yang datang kepada dukun lalu membenarkan apa yang dikatakannya maka ia telah ingkar dengan apa diturunkan kepada Nabi Muhammad saw."
Karena besarnya dosa perbuatan dan praktek sihir, Islam menjadikan hukuman tukang sihir dengan hukuman mati. Sebuah hadits shahih dari Rasulullah saw:
"Hukuman tukang sihir adalah penggal leher dengan pedang (Mati)."
Telah ada kabar shahih juga dari Amirul Mukminin Umar bin Khaththab RA bahwa dia memerintahkan untuk membunuh tukang sihir, baik lelaki maupun perempuan.
Orang-orang yang mempopulerkan fenomena mistik mempunyai beberapa target:
1. Menghasilkan materi dengan segera dan mewujudkan keuntungan sebesar mungkin.
2. Melakukan kemaksiatan dan bercampur baur dengan kaum perempuan karena perbuatan ini banyak menarik perhatian kaum perempuan guna mewujudkan ambisi syetan.
3. Menghalangi dari jalan Allahh serta memalingkan manusia dari jalan kebenaran dan istiqamah.
4. Tukang sihir, dukun, peramal dan yang sejenisnya tidak mampu memberikan manfaat untuk diri mereka sendiri, apalagi kepada orang lain.
"Dan tidak akan menang (beruntung) tukang sihir itu, dari mana saja ia datang." (Qs. Thaaha (20): 69).

Semoga bermanfaat :)

No comments:

Post a Comment