Keberanian Rasulullah Saw

Allah Ta'ala berfirman:
"Maka berperanglah kamu di jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para Mukmin (Untuk berperang)." (Qs. An-Nisa': 84).
"Adalah Rasulullah saw manusia yang paling rupawan wajahnya dan paling dermawan serta pemberani. Pada suatu malam orang-orang merasa takut. Kemudian orang-orang berbondong-bondong menuju ke sumber suara itu. Rasulullah saw bertemu dengan mereka ketika beliau hendak kembali ke rumah dan akhirnya beliau lebih dulu sampai pada sumber suara itu."
Dalam suatu riwayat dikataka:
"Dan beliau telah menelisik kabar itu, sementara beliau berada di atas punggung kuda tanpa pelana milik Abi Thalhah, dan di lehernya bergantung pedang beliau. Nabi saw berkata: 'Kalian tidak akan merasa takut.' Abi Thalhah berkata, "Sungguh, kami merasakan suatu keajaiban yang nyata, sebab kuda ini tidak pernah berlari sekencang seperti sekarang ini."
Datang seorang laki-laki kepada Al-Bara.' Orang itu berkata, "Apakah kalian lari pada waktu perang Hunain, ya Aba Ammarah?"
Al-Bara menjawab: "Aku bersaksi bahwa Nabi Allah tidak lari, tetapi ada orang-orang yang pergi ke suku bani Hawazin dan mereka adalah ahli panah. Kemudian bani Hawazin memanahi mereka seakan-akan kaki-kaki belalang, maka bubarlah mereka. Kemudian orang-orang itu datang kepada rasul saw, sementara Abu Sufyan Ibnul Harits menuntun bagalnya.
Kemudian Nabi saw. turun dan berdoa serta memohon pertolongan-Nya seraya berkata:
'Aku Nabi tidak berdusta, aku putra Abdul Muththalib. Ya Allah, turunkanlah pertolongan-mu'." (H.r. Muttafaq alaih).
Ditambahkan oleh Al-Bara:
"Demi allah! Apabila peperangan semakin sengit, kami berlindung dengannya. Dan kaum pemberani di antara kami bahkan berada di belakang Nabi saw." (H.r. Bukhari-Muslim).
Dari Ali r.a, ia berkata: "Pada waktu perang Badar, kami berlindung kepada Nabi saw, dan Beliau orang terdekat (Dibarisan paling depan) antara kami pada musuh, dan beliau waktu itu adalah orang yang paling berani." (Sanadnya dinilai hasan oleh Muhaqqiq Syarhis Sunnah).
Dari Jabir r.a, "Ketika kami sedang menggali parit, beliung kami mengenai sebuah batu besar yang sangat keras. Kemudian orang-orang datang kepada Nabi saw. Para sahabat berkata kepada beliau, 'Ini ada sebuah batu keras yang menghambat kerja kami. 'Rasul saw, menjawab;
"Aku akan turun.'Kemudian Rasul saw berdiri, sementara perut beliau terikat (Berikat pinggang) dengan batu untuk menahan rasa lapar. Kemudian beliau mengambil beliung, dan menempah batu itu hingga hancur." (Lihat Shahih Bukhari-Muslim).

Semoga bermanfaat  :)

Islam dan Sihir

Banyak tersebar di kalangan orang-orang awam dan sebagian orang-orang berwawasan, sebuah fenomena membenarkan banyaknya para ahli sihir yang menipu manusia, dengan tujuan agar mereka mempercayai pengakuan bahwa mereka mengetahui perkara yang akan datang, mengetahui nasib, meluluskan ujian, mampu menikahkan antara dua orang yang tidak berminat, memecahkan problem dan mengembalikan barang curian.
Ini semua adalah perilaku yang menyimpang, menentang syariat Allah yang mana perkara ghaib termasuk dari hal-hal khusus bagi-nya.
Allah Ta'ala berfirman,  
"(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya." (Qs. Al Jin (72): 26-27).
Islam mengkategorikan perbuatan tersebut ke dalam dosa besar, mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, Allah Ta'ala berfirman, 
"Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syetan-syetan itulah yang kafir (Mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia." (Qs. Al Baqarah (2): 102).
Allah Azza wa Jalla juga berfirman:
"Niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (Belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang." (Qs. Thaha (20): 69).
Sebuah hadits shahih dari Rasulullah saw menyatakan bahwa Beliau pernah bersabda: "Jauhilah oleh kalian tujuh hal yang membinasakan. "Rasulullah saw ditanya, 'Apakah itu semua?' Beliau menjawab, 'Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan cara yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, kabur pada hari berkecamuk peperangan dan menuduh berzina wanita baik-baik yang lalai dari perbuatan dosa lagi beriman."
Hakikat dukun, peramal, orang mengaku punya ilmu tentang ghaib dengan perantara bintang hanya fatamorgana, tidak mempunyai sumber dan tidak mempunyai dasar, bercampur baur di dalamnya kebenaran yang sedikit dengan kedustaan yang segunung.
Diriwayatkan dari Aisyah RA, ia berkata:  
"Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw tentang perdukunan' Beliau menjawab: 'Mereka bukan apa-apa?' Mereka bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah saw, sesungguhnya mereka menceritakan kepada kami ladang dengan sesuatu yang benar,' Rasulullah saw bersabda, 'Ucapan yang benar itu dari jin yang dicurinya lalu dibisikkan ke telinga kekasihnya dengan sangat cepat seperti ayam mematuk makanan, lalu ia mencampur adukkan dengan seratus kedustaan'."
Barangsiapa yang bergaul dengan tukang sihir dan para dukun, maka akan merasa yakin dengan kebenaran perbuatan mereka dan ia telah sesat dengan kesesatan yang sangat besar. Telah tercantum dalam hadits dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi saw peran bersabda:
"Barangsiapa mendatangi seorang dukun, lalu membenarkan apa yang diucapkannya maka sungguh dia telah kufur (ingkar) terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad saw."
Dalam hadits lain, Imam Muslim meriwayatkan:
"Barangsiapa yang datang kepada paranormal (orang-orang yang mengetahui hal ghaib) lalu bertanya kepadanya maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh malam."
Islam memperingatkan dengan sangat keras agar tidak mempelajari ilmu-ilmu yang membahayakan dan tidak ada manfaatnya, dan ilmu-ilmu yang asalnya dari ilmu-ilmu jahiliyah, diriwayatkan dari 'Imran bin Hushain RA dari rasulullah saw, Beliau bersabda:
"Tidak termasuk dari golongan kami orang yang melakukan tathayyur (Mengaitkan sesuatu dengan kejadian alam) atau dikaitkan dengan kejadian alam, atau orang yang berdukun, atau didukunkan, atau melakukan sihir atau dilakukan sihir untuknya, barangsiapa yang datang kepada dukun lalu membenarkan apa yang dikatakannya maka ia telah ingkar dengan apa diturunkan kepada Nabi Muhammad saw."
Karena besarnya dosa perbuatan dan praktek sihir, Islam menjadikan hukuman tukang sihir dengan hukuman mati. Sebuah hadits shahih dari Rasulullah saw:
"Hukuman tukang sihir adalah penggal leher dengan pedang (Mati)."
Telah ada kabar shahih juga dari Amirul Mukminin Umar bin Khaththab RA bahwa dia memerintahkan untuk membunuh tukang sihir, baik lelaki maupun perempuan.
Orang-orang yang mempopulerkan fenomena mistik mempunyai beberapa target:
1. Menghasilkan materi dengan segera dan mewujudkan keuntungan sebesar mungkin.
2. Melakukan kemaksiatan dan bercampur baur dengan kaum perempuan karena perbuatan ini banyak menarik perhatian kaum perempuan guna mewujudkan ambisi syetan.
3. Menghalangi dari jalan Allahh serta memalingkan manusia dari jalan kebenaran dan istiqamah.
4. Tukang sihir, dukun, peramal dan yang sejenisnya tidak mampu memberikan manfaat untuk diri mereka sendiri, apalagi kepada orang lain.
"Dan tidak akan menang (beruntung) tukang sihir itu, dari mana saja ia datang." (Qs. Thaaha (20): 69).

Semoga bermanfaat :)

Akhirat dan Kehidupan Pasca Kematian

 

Ada pertanyaan seorang Non Muslim kepada Dr. Zakir Abdul Karim Naik: Bagaimana anda bisa membuktikan keberadaan kehidupan sesudah mati???
Jawaban:
1. Percaya pada akhirat tidak didasarkan pada keyakinan buta
Banyak orang yang terheran - heran bagaiman orang dengan pembawaan ilmiah dan logis bisa mempercayai kehidupan sesudah mati. Orang beranggapan bahwa siapapun yang percaya pada akhirat melakukan itu berdasarkan keyakinan buta. Keyakinan saya pada akhirat didasarkan pada sebuah argumen logis.
2. Akhirat adalah sebuah keyakinan logis
Ada seribu lebih ayat Al-Qur'an yang memuat fakta ilmiah. Banyak fakta yang disebutkan dalam Al-Qur'an terungkap dalam beberapa abad terakhir, tetapi sains belum bisa mencapai tingkat membenarkan setiap pernyataan Al-ur'an.
Andaikan 80% yang disebutkan dalam AL-Qur'an terbukti benar secara sains maka ilmu pengetahuan belum bisa memberikan keterangan yang pasti tentang yang 20% sisanya. Ilmu pengetahuan belum mencapai tingkatan untuk meneguhkan atau menyangkal pernyataan-pernyataan itu. Dengan pengetahuan terbatas yang kita miliki, kita tidak bisa memastikan apakah satu persen saja atau ayat Al-Qur'an dari bagian 20% itu salah. Dengan demikian, apabila 80% Al-Qur'an adalah benar dan 20% selebihnya tidak terbukti salah, logika mengatakan bahwa 20% bagian itu benar. Eksistensi akhirat termasuk dalam bagian 20% yang tak pasti itu dan menurut logika saya benar adanya.
3. Konsep kedamaian dan nilai-nilai kemanusiaan tidak ada artinya tanpa konsep akhirat
Merampok itu perbuatan baik atau jahat? Bagi orang yang normal akan mengatakan bahwa itu tindakan jahat. Bagaimana seorang yang tidak percaya pada akhirat meyakinkan seorang penjahat besar bahwa merampok itu jahat?
Misalkan saya adalah seorang penjahat paling kuat dan paling berpengaruh di dunia, tetapi saya juga seorang yang cerdas dan logis. Saya katakan bahwa merampok itu baik karena membuat saya menikmati hidup mewah. Jadi, merampok adalah baik bagi saya.
Jika ada orang yang bisa mengemukakan satu saja argumen logis mengapa merampok itu buruk bagi saya, saya akan berhenti merampok saat itu juga. Orang biasanya mengemukakan argumen-argumen berikut ini:
a. Orang yang dirampok akan mengalami kesulitan
Ada yang mengatakan bahwa orang yang dirampok akan mengalami kesulitan. Saya jelas setuju bahwa merampok itu buruk bagi korban perampokan, tetapi itu baik untuk saya. Jika saya merampok Rp.100 juta, saya bisa menikmati hidangan lezat di restoran bintang lima
b. Seseorang bisa jadi merampok anda
Ada yang akan mengatakan bahwa suatu hari bisa saja saya merampok. Tidak ada yang bakal merampok saya karena saya penjahat yang sangat kuat dan saya punya ratusan pengawal. Saya bisa merampok semua orang, tetapi semua orang tidak bisa merampok saya. Merampok mungkin adalah profesi berisiko bagi orang biasa, tetapi tidak untuk orang berpengaruh seperti saya.
c. Polisi bisa menangkap anda
 Sebagian mungkin mengatakan, jika anda merampok, anda bisa ditangkap polisi. Polisi tidak bisa menangkap saya karena saya menggaji polisi. Saya menggaji para menteri. Saya sepakat bahwa jika orang biasa merampok, dia akan ditangkap dan itu buruk baginya, tetapi saya adalah penjahat luar biasa berpengaruh dan kuat.
Beri saya satu alasan logis mengapa itu buruk untuk saya dan saya akan berhenti merampok.
d. Itu uang mudah
Ada yang mengatakan bahwa itu adalah uang mudah dan bukan uang yang diperoleh dengan susah patah. Saya sepenuhnya sepakat bahwa itu adalah uang mudah. Jika orang punya pilihannya mendapatkan uang mudah atau susah, semua orang normal akan memilih cara yang mudah.
e. Itu melawan kemanusiaan
Barangkali ada yang mengatakan bahwa itu melawan kemanusiaan dan orang harus peduli terhadap orang lain. Saya sanggah argumen itu dengan menanyakan siapa yang membuat hukum yang disebut "Kemanusiaan" ini dan mengapa saya harus mematuhinya?
f. Itu perbuatan egois
Sebagian lagi akan mengatakan itu tindakan egois. Benar bahwa merampok adalah perbuatan egois, tetapi mengapa saya tidak boleh egois? Itu membuat saya menikmati hidup.
* Tidak ada alasan logis bahwa merampok adalah perbuatan jahat
Oleh karena itu, sama sekali tidak ada gunanya semua argumen yang berusaha membuktikan bahwa merampok adalah perbuatan jahat. Argumen-argumen itu mungkin memuaskan orang awam, tetapi bukan untuk penjahat berkuasa dan berpengaruh seperti saya. Tak satu pun dari argumen-argumen itu yang bisa dipertahankan dengan kekuatan akal dan logika.
Begitu pula tindakan perkosaan, penipuan, dan sebagainya. Semua tindakan itu bisa dipandang biasa dan bahkan baik bagi oang seperti saya dan tidak ada argumen logis yang bisa meyakinkan saya bahwa hal-hal tersebut buruk.
* Seorang muslim bisa meyakinkan seorang penjahat berkuasa dan berpengaruh
 Sekarang kita berganti posisi. Anggap saja anda penjahat paling berkuasa dan paling berpengaruh di dunia yang menggaji polisi dan para menteri. Anda punya pasukan perampok yang melindungi anda. Saya seorang Muslim yang akan meyakinkan anda bahwa merampok, memerkosa, menipu, dan sebangsanya adalah perbuatan jahat.
Sekalipun saya mengemukakan argumen-argumen yang sama untuk membuktikan bahwa merampok adalah perbuatan jahat, sang penjahat akan menanggapi sama seperti yang dia lakukan sebelumnya.
Saya sepakat bahwa si penjahat logis dan semua argumennya benar hanya ketika dia adalah penjahat paling berkuasa dan paling berpengaruh.
* Setiap manusia menghendaki keadilan
Setiap manusia menghendaki keadilan. Kalaupun dia tidak menghendaki keadilan bagi orang lain, dia pasti menghendaki keadilan untuk dirinya sendiri. Ada sementara orang yang dimabuk kekuasaan dan pengaruh serta membuat orang lain sengsara. Orang yang sama itu, bagaimanapun juga, pasti merasa keberatan jika diperlakukan tidak adil. Alasan orang-orang semacam itu menjadi tidak peka terhadap penderitaan orang lain adalah karena mereka memuja kekuasaan dan pengaruh. Kekuasaan dan pengaruh, menurut mereka, tidak hanya memungkinkan mereka berbuat tidak adil kepada orang lain, tetapi juga mencegah orang lain berbuat hal yang sama terhadap mereka.
* Allah adalah yang paling berkuasa dan paling adil
Sebagai seorang muslim saya akan meyakinkan penjahat itu tentang eksistensi Rabb Yang MahaKuasa (Lihat jawaban tentang keberadaan Tuhan). Allah lebih berkuasa dari anda dan pada saat yang sam juga adil. Dalam Al-Qur'an disebutkan: "Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah.." (An-Nisa: 40).
* Mengapa Tuhan tidak menghukum saya?
Penjahat itu, sebagai orang yang logis dan ilmiah, sepakat bahwa Tuhan ada, setelah diberi fakta-fakta ilmiah dari Al-Qur'an. Dia mungkin mengemukakan argumen mengapa Tuhan Yang MahaKuasa dan Maha Adil tidak menghukumnya.
* Orang yang berlaku tidak adil harus dihukum
Setiap orang yang mengalami ketidakadilan, tak pandang status finansial dan sosialnya, hampir pasti menghendaki pelaku ketidakadilan dihukum. Setiap orang normal ingin agar perampok atau pemerkosa diberi pelajaran. Walaupun banyak penjahat dihukum, tapi banyak juga yang tak terjamah hukum. Mereka menjalani kehidupan menyenangkan, mewah, bahkan menikmati eksistensi penuh kedamaian. Jika ketidakadilan dilakukan terhadap seseorang yang berkuasa dan berpengaruh oleh seseorang yang lebih berkuasa dan lebih berpengaruh dari dia, dia pun menghendaki agar pelaku ketidakadilan itu dihukum.
4. Hidup ini adalah ujian untuk akhirat
Hidup ini adalah ujian untuk akhirat. Dalam Al-Qur'an disebutkan, "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.." (Al-Mulk: 2).
5. Keadilan tertinggi pada hari pengadilan
Dalam Al-Qur'an disebutkan, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (Ali Imran: 185).
Keadilan tertinggi akan diberikan pada hari pengadilan. Setelah seseorang meninggal, dia akan dibangkitkan pada hari pengadilan bersama seluruh umat manusia. Mungkin saja seseorang menerima sebagian hukumannya di dunia ini. Ganjaran dan hukuman terakhir hanya akan diperoleh di akhirat. Rabb yang Mahakuasa mungkin saja tidak menghukum seseorang perampok atau pemerkosa di dunia ini tetapi yang bersangkutan pasti akan mempertanggungjawabkan perbuatannya pada hari pengadilan dihukum di akhirat. Yaitu hidup sesudah mati.
6. Hukuman apa yang bisa diberikan hukum manusia kepada Hitler?
Hitler membakar enam juta orang Yahudi selama kekuasaannya. Seandainya saat itu polisi menangkapnya, hukuman apa yang bisa dijatuhkan kepada Hitler agar hukum di negara itu tegak? Paling banter yang bisa mereka lakukan adalah mengirim Hitler ke kamar gas. Tetapi itu hanya akan menghukum pembunuhan satu orang Yahudi. Bagaimana dengan 5.999.999 Yahudi yang tersisi?
7. Allah bisa membakar Hitler enam juta kali di neraka
Dalam Al-Qur'an disebutkan, "Sesungguhnya orang-orang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (An-Nisa: 56).
Jika Allah menghendaki, Dia bisa membakar Hitler enam juta kali di akhirat (Dalam neraka).
8. Tidak ada konsep nilai-nilai manusia dalam hal baik atau buruk tanpa konsep akhirat
Jelas sudah bahwa tanpa meyakinkan seseorang tentang akhirat, hidup sesudah mati, konsep nilai-nilai manusia dan baik atau buruknya perbuatan mustahil dibuktikan kepada siapa saja yang melakukan ketidakadilan terutama bagi orang yang berpengaruh dan berkuasa.

Semoga terjawab sudah pertanyaan yang banyak membingungkan orang ini. Bukan Non Muslim aja, tapi kebanyakan Muslim juga bertanya-tanya tentang hal ini . :)

Pengaruh Sekeliling Kita Pada Proses Belajar

1. Cahaya lampu
Ruangan/kamar tempat kita belajar cukup terang dan cahayanya rata. Kalau terlalu terang atau kurang terang kita akan lekas letih bila membaca ataupun sakit kepala, karena itu berkuranglah waktu kita untuk belajar.
2. Udara
Tempat belajar itu mestilah cukup udara yang bisa bergerak dengan bebas dan berganti selalu, waktu kita bernapas, kita menyedot oksigen dan karbon dioksida dihembusnya ke luar.
Bagian-bagian udara yang disedot dan dihembuskan:
                               Udara sedot     Udaara dihembuskan
Oksigen                       20,94                    16,4
Nitrogen                         79                       79,5
Karbon dioksida           0,04                       4,1
Dari tabel diatas jelaslah kelihatan bahwa udara yang dihembuskan kembali itu bertambah 4% karbon dioksidanya. Kalau seorang itu diam dalam 1 kamar/ruang yang tidak dimasuki udara baru, udara disitu lama kelamaan akan dipenuhi oleh karbon dioksida dan ini akan membuat orang itu menjadi sakit kepala dan hendak muntah.
3. Suhu udara
Udara terlalu sejuk atau terlalu panas juga tidak baik untuk belajar. Temperatur panas yang baik untuk belajar ialah 60'F-70'F. Kalau terlalu panas atau terlalu sejuk badan kita akan tidak merasa enak dan ini tidak baik untuk belajar.
4. Tempat belajar
Dalam waktu belajar, kita sebaiknya jangan diganggu oleh:
- Anak-anak menangis
- Bunyi bising
- Orang-orang lalu lalang di depan jendela
- Buku-buku harus dapat dijangkau dan jangan susah di ambil.
Memang sulit untuk menghindar dari gangguan-gangguan ini. Bila kita sedang belajar mungkin ada yang membuat bising, ada yang menyetel lagu keras-keras, kadang-kadang ada teman datang untuk ngbrol atau mengajak pergi nongkrong. Untuk mengatasi hal-hal seperti ini, kita harus berani menolak ajakan-ajakan atau gangguan-gangguan dari mereka pada waktu kita sedang belajar. Kalau tidak, kita tidak akan dapat belajar.
Kalau kita tidak ada tempat belajar di rumah, pergi belajar di perpustakaan. Disini, kita akan lebih melihat orang-orang ramai belajar. Disinilah letaknya salah satu faktor penyebab kemerosotan studi tempat belajar di rumah selalu terganggu sedangkan di perpustakaan terlalu banyak yang ngobrol.
5. Tempat duduk
Tempat duduk waktu belajar janganlah terlalu lembut : Misalnya duduk di sofa, karena terlalu santai seperti itu, kita merasa segan untuk belajar. Tempat duduk yang paling baik untuk belajar adalah kursi biasa dan duduklah tegak serta menghadap meja. Meja itu berukuran 2 kaki x  4 kaki supaya cukup tempat buku dan kertas-kertas. Kursi itu cukup tinggi tapak kaki dapat diletakkan rata diatas lantai.
Bila membaca, kita harus duduk karena dengan cara begini kita dapat membaca lama dan memahaminya. Kalau kita membaca sambil tiduran, kita akan kurang dapat mengkonsentrasikan perhatian kepada apa yang kita baca, dan juga kita akan gampang tertidur.

Semoga Bermanfaat :)

Kekuatan Bung Karno

 
"Kekuatan Bung Karno Yang Terletak Pada Kepandaiannya Berpidato; Oleh Bung Tomo"
Sejarah memberikan pelajaran kepada kita bahwa dr. Tjipto Mangunkusumo, dr. Moh. Hatta, Sutan Syahrir, dan lain-lain yang semua perjuangan dengan Bung Karno adalah putra-putra Indonesia yang mencintai Tanah Air dan rakyat bangsanya. Sekeliber, setaraf dengan Bung Karno. Tetapi, Bung Karno ternyata telah dapat "mengambil" hati rakyat dalam jumlah yang lebih besar. Pada zaman kolonial dulu Bung Karno benar-benar merupakan kekuatan yang seolah-olah mempunyai daya besi sembrani yang luar biasa terhadap masa di Indonesia.
Bung Tomo teringat pada tahun 30-an, waktu Bung Karno hendak berpidato di Surabaya. Kakek Bung Tomo sejak pagi di rumah tampak diliputi oleh perasaan berdebar-debar dan ingin segera berangkat ke tempat rapat umum. Akhirnya Bung Tomo, cucunya yang tidak mengerti apa-apa tentang politik, diajak serta menghadirinya.
Melihat Bung Karno berpidato di tengah-tengah masa itu telah membiki Bung Tomo melupakan nasib Bung Tomo, ialah nasib anak kecil yang diajak kakeknya secara setengah paksa melihat rapat politik.
Masa bertepuk tangan secara spontan setiap kali Bung Karno melontarkan kata-kata dengan nada yang tinggi, baik itu kata-kata anjuran, kupasan terhadap kejahatan imperialisme dan kolonialisme, maupun slogan-slogan perjuangan. 
Bung Tomo jadi tertarik setiap kali melihat Bung Karno dengan mukanya yang menjadi merah padam mengepalkan tangannya atau mengarahkan jari telunjuknya ke arah masa atau keatas sambil mengucapkan kalimat-kalimat secara lantang.
Bung Tomo, kemudian ikut bertepuk tangan, walaupun sebagian ucapan Bung Karno itu tidak ia mengerti. Nada pidatonya dan suasana di tengah-tengah masa itu telah menghanyutkan ia.
Kakek-Nya tampak puas melihat Bung Tomo bertepuk tangan itu, sebab kiranya memang yang demikian itu yang diharapkan oleh kakek-Nya. Ialah agar Bung Tomo ikut dalam gelombang gerakan kemerdekaan dan supaya mengenal Bung Karno.
Di dalam perjalanan pulang Kakek-Nya berkata, "Kau tahu mengapa orang banyak itu bertepuk tangan serentak dan muka mereka berseri-seri? Karena apa yang diucapkan oleh Bung Karno itu adalah apa yang terkandung di dalam hati kita semua. Bedanya kita tidak berani mengeluarkan isi hati kita itu, sedangkan Bung Karno berani.Ia jagoan kita. Ia mewakili kita. Kau mengerti apa yang saya maksudkan, bukan?....Kita harus merdeka, kita akan merdeka."
Bung Tomo tidak dapat berbuat lain kala itu, kecuali menganggukkan kepala saja. Sebab sebenarnya sebagian pidato Bung Karno itu memang tidak ia mengerti.

Semoga Bermanfaat :)

Cinta

Apakah cinta mempunyai tempat dalam Islam? Apakh seorang Muslim diperbolehkan mempergunakan istilah cinta? Apa saja hal-hal yang dicintai oleh seseorang dan apa saja yang dibencinya?
Sesungguhnya kelembutan cinta telah banyak menggoda keadaan manusia banyak, sebagian orang mengira bahwa istilah ini hanya khusus untuk pengagum hawa nafsu, bahwa cinta merupakan sifat berkhayal! Bahkan menurut mereka, cinta tidak punya tempat bagi orang-orang yang shalih dan taat. Namun, hakikat sebenarnya tidaklah demikian.
Seorang Muslim yang paling banyak cintanya, paling kuat sayangnya dan paling kuat perasaannya. Akan tetapi, perasaan dari hati banyak memenuhi relung hati seorang Muslim? Sesuatu apakah yang paling banyak dicintai oleh seorang Muslim daripada Lainnya?
Kecintaan yang paling banyak memenuhi hati seorang Muslim adalah cinta kepada Allah swt dan Rasulullah saw, karena keduanya ia cintai hingga melebihi cintanya kepada dirinya sendiri disebabkan nikmat dan kebaikan yang diberikan kepadanya.
Seorang Muslim mencintai Allah karena Dialah yang memberi kehidupan bagi manusia, dan Dialah sumber penciptaan. Seorang mencintai Rasulullah saw penyebab dia mendapatkan hidayah dalam kebenaran dan keselamatan dari neraka. Seorang Muslim tidak akan mendapatkan manisnya iman hingga dia menjadikan Allah dan Rasul-Nya paling dicintai dari selain keduanya. Hal-hal yang memenuhi hati seorang Muslim adalah cinta kepada keluarga, istri dan kenikmatan yang halal. Seorang Muslim juga mencintai teman-temannya, saudara seiman dengan kecintaan yang tulus karena Allah swt.
Semua yang ada dalam alam semesta ini dicintai oleh seorang Muslim. Dan tidak ada pada akidah seorang Muslim rasa pesimis dengan pertanda sebagian alam (atau kejadian alam) sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang bodoh. Orang-orang bodoh yang suka melaknat gelap gulita, mereka memandang gelap dengan pandangan penuh ketakutan, kebencian dan pesimistis. Bahkan kita dapati bahwa Islam telah meluhurkan orang Muslim sampai pada tingkatan yang tinggi, yakni dengan melihat alam semesta ini dan menjadikan hal itu sebagai bukti bahwa Allah swt sang Pencipta langit dan bumi.
Hingga orang-orang yang dibenci oleh seorang Muslim, sesungguhnya Allah swt membenci mereka dengan kebencian yang masih disertai dengan kasih sayang dengan harapan mereka akan kembali.

Semoga kita selalu menyadarinya :)

Problematika Remaja

Masa remaja termasuk masa terpenting dalam fase umur manusia, pada masa itu pola pemikiran masih labil dan pada masa itu pula terbangunlah akidahnya. Juga pada masa perkembangan tersebut, terbentuklah jati dirinya dan tertanamlah akhlaknya. Saat itu sangatlah dahsyat pertempuran antara kebaikan dan kejahatan, antara kebenaran dan kebathilan, antara kehidupan yang suci penuh harga diri dan kehidupan yang sarat permainan dan kesia-siaan.
Sudah maklum bahwa remaja pada fase umur ini menghadapi berbagai macam problematika, krisi pemikiran, dekadensi (kemerosotan) moral, psikologis dan fisikis. Sedangkan mereka tidak mempunyai pelindung dari pengaruh semua ini, kecuali berpegang teguh pada Islam, berjalan pada jalurnya dan di bawah bimbingannya.
Di sini kita bisa simpulkan problematika remaja dalam beberapa poin berikut ini:
1.  Problematika penyimpangan dari agama, meninggalkan ibadah dan menjalani kehidupan tanpa tujuan, tanpa arahan dan tanpa agama. Atau mempunyai keimanan terhadap akidah agamanya secara teori, namun meninggalkannya dalam tataran prakteknya.
2.  Fitrah yang telah Allah berikan kepada manusia bila tidak memeluk agama yang hak, maka ia akan memeluk agama yang bathil dan menyembah selain Allah swt.
3.  Senantiasa dalam keadaan membutuhkan kepada orang yang mengisi kegersangan hatinya.
4.  Di antara problematika remaja adalah memenuhi tuntutan fisik, tuntutan ini jika tidak dipenuhi dengan jalan yang disyariatkan maka remaja dengan dorongan nalurinya akan mencari (pemuasannya) dengan cara yang tidak disyariatkan.
5.  Kejemuan terhadap ilmu dan dari mempelajarinya serta cenderung terhadap permainan dan bermalas-malasan. Problem ini menular kepada problem lainnya.
6.  Dan krisis moral, hampa dari amalan-amalan utama dan menentang terhadap adat-adat yang lurus. Solusi krisis dengan cara mendidik dan mengarahkan (kepada Islam) dan menciptakan figur tauladan serta panutan di mata para remaja.

Semoga bermanfaat buat kita :)


Hubungan Cinta Rasulullah Saw. dan Para Sahabat

Rasulullah saw beserta para sahabatnya memberi teladan yang berharga bagi kita berkenaan dengan saling mencintai di antara mereka. Beliau amat mencintai para sahabatnya dan seluruh orang-orang yang beriman, begitu pula sebaliknya. Pernah beliau marah pada Umar ibnul Khaththab karena Umar sempat tidak mau memberi maaf pada Abu Bakar. Padahal, Abu Bakar adalah orang yang lebih dulu membenarkan dan menolong Rasulullah saw.
Dalam contoh lain, Rasulullah saw pernah menjamin bahwa tidaklah seorang mencintai Ali bin Abi Thalib melainkan ia beriman dan tidaklah seorang membenci Ali melainkan ia munafik. Hal yang sama juga ditekankan oleh beliau atas orang-orang Anshar. Beliau juga bersabda "Janganlah kalian mencaci sahabat-sahabatku, karena Allah swt akan mengutuk orang yang mencaci sahabatku." Masih banyak lagi contoh-contoh kecintaan Rasulullah saw. kepada para sahabat lainnya, tapi tidak akan dipaparkan seluruhnya di artikel ini.
Adapun kecintaan para sahabat kepada Rasulullah saw adalah kecintaan yang luar biasa dan sulit dicari bandingannya. Seorang lelaki mengatakan bahwa cintanya pada Allah swt dan Rasul-Nya merupakan satu-satunya persiapan dalam menghadapi hari Kiamat. Maka, Rasulullah saw bersabda, "Engkau beserta orang yang engkau cintai."
Ketika Rasulullah saw sakit menjelang ajal, seseorang memberitahukan kepada beliau bahwa orang-orang Anshar, laki-laki dan wanita, berkumpul di masjid dan smeuanya menangis karena mengkhawatirkan wafatnya beliau. Sementara itu, kedua mata Ibnu Umar selalu menitikan air mata setiap kali menyebut nama Rasulullah saw. Seperti itulah kecintaan para sahabat pada Rasulullah saw.
Ikatan cinta di antara para sahabat sendiri juga sangat kokoh dan indah. Bahkan, kebencian mereka bisa segera berubah menjadi cinta begitu musuhnya menyambut hidayah dan masuk Islam, seperti sikap Umar Ibnul Khaththab terhadap Umeir bin Wahab. Ketika Umeir datang ke Madinah dengan maksud membunuh Nabi saw. Umar menghadangnya dan siap memeranginya. Namun, Umeir ternyata masuk Islam di tangan Rasulullah saw. Umar pun berkata, "Demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya! Sesungguhnya aku lebih suka melihat babi dari pada si Umeir sewaktu mula-mula ia muncul di hadapan kita...! Tetapi sekarang aku lebih suka kepadanya daripada sebagian anak-anakku sendiri...!"
Di antara para sahabat terkadang juga terjadi perselisihan, tetapi mereka segera memperbaikinya dan menebusnya dengan yang lebih baik. Abu Dzar al-Ghifari pernah berselisih dengan Bilal bin Rabbah hingga ia berkata, "Hai anak hitam!" Seketika itu juga Rasul saw menegurnya, "Hentikan segera....hentikan segera...! Sekali-sekali tidak ada kelebihannya satu dengan yang lainnya kecuali dengan amal saleh." Abu Dzar segera menyadari kesalahannya. Ia menyesali perbuatannya dan meletakkan pipinya di atas tanah seraya berkata pada bilal, "Injaklah pipi saya." Namun, Bilal memaafkan Abu Dzar.
Suatu ketika terjadi percekcokan mulut antara Khalid dan Sa'ad. Lalu muncul seseorang yang menghina Khalid di hadapan Sa'ad. Maka Sa'ad berkata, "Enyahlah kau. Perselisahan ini tidak sampai mengotori agama kami."
Umar pun pernah mencopot Khalid bin Walid dari kedudukannya sebagai panglima pasukan karena tidak setuju dengan beberapa tindakan Khalid. Khalid menerima keputusan Khalifah Umar kendati ia merupakan panglima yang selalu berhasil di lapangan. Orang sering melihat hal ini sebagai bibit permusuhan di antara kedua sahabat ini. Kenyataannya, Umar bersedih hati ketika Khalid sakit menjelang ajal dan menangis ketika Khalid wafat. Ini menggambarkan dalamnya kecintaan di antara mereka.Alangkah indahnya persaudaraan yang dicontohkan oleh generasi awal Islam ini.

Semoga kita dimudahkan untuk mengikuti jejak mereka :)

Bekerja dan Menghasilkan

    Sebagian orang mengira bahwa beriman kepada agama dan konsisten dengan akidahnya serta prinsip-prinsipnya memeperlambat roda produksi dan menghalangi perjalanan etos kerja serta aktivitasnya. Sesungguhnya produksi ekonomi secara khusus membutuhkan kebebasan tanpa terikat dengan aturan-aturan agama dan akhlak, juga dalam lapangan kerja tidak ada peluang untuk ibadah, inilah anggapan sebagian orang.
Realitanya, hal ini adalah kesalahan besar dan kedustaan yang sangat jelas terhadap islam, sekaligus terhadap kerja dan produksi itu sendiri. Islam meyerukan untuk bekerja dan menghanjurkan agar memantapkan serta melipatgandakannya, Islam juga menjadikan kerja sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah swt, karena Rasulullah saw pernah bersabda;
"Sesungguhnya Allah swt suka bila salah seorang di-antara kalian bekerja dan ia memantapkan kerjanya."
Pada tabiatnya suatu pekerjaan tidak akan berkembang, bertambah dan berlipat melainkan jika berada dalam suasana yang amanah, ikhlas dan ada faktor pendorong yang abstrak maupun konkret. Faktor-faktor pendorong ini tidak akan sempurna kecuali dari celah-celah keimanan dan akhlak yang diimani oleh manusia.
Karena pentingnya beramal dalam islam, dalam ayat-ayat Al-Qur'an telah disebutkan tentang beramal lebih dari tujuh puluh kali dikaitkan dengan shalihat, hingga amalan (pekerjaan) tersebut menjadi bermanfaat untuk kebaikan di dunia dan akhirat.
Untuk mewujudkan pekerjaan dan produksi yang sukses cemerlang, Islam memiliki tips-tips sebagai berikut;
- Berkeyakinan bahwa pahala di akhirat tergantung sahnya amalan seseorang dan kebaikannya. Allah swt berfirman, "Tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan baik." (Qs. Al Kahfi (18):30) Allah Azza wa Jalla juga berfirman, "Barangsiapa yang mengejarkan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula." (Qs. Az-Zalzalah (99): 7-8) Faktor ini merupakan dorongan terbesar dalam gerakan dan amalan yang bermanfaat serta produksi yang berfaidah.
- Takut kepada Allah swt, khawatir dari meremehkan atau mengabaikan (pekerjaan). Sesungguhnya seorang Muslim melakukan pekerjaannya dengan kesungguhan yang lebih dan memantapkannya karena perasaannya yang mendalam dan keyakinannya yang kuat bahwa Allah swt mengawasinya dalam bekerja, Dia melihatnya saat di pabrik atau di Bengkel dan dimanapun serta dalam keadaan apapun juga. Dengan dasar seperti ini, akan baiklah pekerjaannya karena keyakinannya bahwa Allah swt melihatnya meskipun dia tidak melihat-nya.
- Ketenangan jiwa yang dihasilkan dari keimanan merupakan dampak yang sangat jelas dalam pekerjaan dan produksi. Sesungguhnya manusia yang pikirannya melayang atau goncang, tidak stabil atau putus harapan, maka sulit baginya untuk bisa membaik dalam pekerjaannya dan sulit pula membuahkan kebaikan.
- Seorang Muslim sangat menyadari akan pentingnya waktu dan larangan menyia-nyiakannya dalam perkara yang tidak ada faidahnya. Waktu (bagi seorang Muslim) akan membuahkan hasil dalam mendorong perputaran roda kerja untuk sampai kepada kemajuan, hal ini berperan dalam mendongkrak dan menambah laju produksi.
- Dalam Islam, ibadah shalat, puasa, haji dan yang lain-lainnya memberikan andil dalam mengatur ritme hidup seseorang Muslim dan mensupportnya untuk menambah etos kerja serta aktivitasnya. Allah swt berfirman, "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (Qs. Al Jum'ah (62): 10).
- Islam memuliakan dan menganjurkan untuk bekerja, serta menyerukan untuk memberikan perhatian terhadap masalah ini, bahkan tatkala seorang Muslim telah melihat ajal berada di depan matanya, sesuai sabda Rasulullah saw,
"Bila kiamat menimpa salah seorang dari kalian dan di tangannya terhadap bibit pohon kurma, maka tanamlah (terlebih dahulu)."

Semoga Bermanfaat Buat Kita Semua :)


Rasulullah Saw. Yang Penuh Berkat

Ketika hijrah dari mekkah menuju madinah, Rasulullah saw, di temani oleh Abu Bakar r.a dan seorang hamba sahaya, juga sebagai penunjuk jalan bagi rombongannya. Dalam perjalanan menuju Madinah ini mereka singgah di perkemahan seorang wanita yang sudah lanjut usia, Ummu Ma'bad. Rombongan Nabi saw, mendapat jamuan makan dan minum dari Ummu Ma'bad. Setelah menyantap hidangan itu, rombongan Nabi saw, berkeinginan untuk membeli daging dan kurma seperti hidangan yang sudah mereka makan bersama. Maka diutarakanlah maksud ini kepada Ummu Ma'bad, tetapi Ummu Ma'bad sendiri tidak menyimpan persediaan daging maupun kurma yang mereka inginkan. Ketika duduk-duduk (beristirahat) Rasulullah saw, melihat ada seekor kambing yang sedang memakan rumput di samping tenda.
Rasulullah saw, pun bertanya kepada Ummu Ma'bad: "Kenapa kambing ini, hai Ummu Ma'bad" Dijawab oleh Ummu Ma'bad: "Entahlah, kambing itu memang sangat lemah, sehingga tertinggal dari kambing-kambing yang lain." "Apakah ia mempunyai susu?" tanya beliau. "Keadaannya lebih buruk dari itu!" jawab Ummu Ma'bad. Kemudian Nabi Saw, bertanya: "Apakah engkau izinkan aku untuk memerahnya?" Ummu Ma'bad berkata: "Ayah dan ibuku menjadi taruhannya, jika ada susu padanya."
Tidak lama kemudian Rasulullah saw, menuntun kambing itu, lalu mengusap teteknya seraya dengan menyebut Asma Allah-Azza wa Jalla-Rasulullah saw pun berdoa kepada Allah swt atas nasib kambing Ummu Ma'bad, hingga kambing itu buka kedua kakinya dan teteknya tiba-tiba membesar yang siap untuk diperah air susunya. Kemudian Nabi saw menyuruh mengambilkan sebuah bejana besar untuk tempat perahan air susu dan penuhlah bejana itu dengan air susu kambing itu. Berbekal air susu inilah sebagai penawar rasa dahaga Ummu Ma'bad maupun rombongan Rasul saw. Setelah bejana itu kosong, Rasulullah saw, kembali memerah air susu kambing itu hingga bejana kembali penuh yang sengaja diperuntukkan beliau bagi Ummu Ma'bad setelah terlebih dahulu dibaiat oleh Rasul saw. Rombongan Rasul saw pun kembali melanjutkan perjalanan.
Selang beberapa saat datanglah suami Ummu Ma'bad, Abu Ma'bad menggiring beberapa ekor kambing yang berjalan terseok-seok kepayahan. Abu Ma'bad merasa heran melihat air susu dalam bejana.
Bertanyalah dia kepada sang istri: "Dari mana engkau dapatkan air susu sebanyak ini, hai Ummu Ma'bad? Sedangkan kambing-kambing kuhela jauh dari sini dan sebelumnya tidak pula kutinggalkan susu dirumah?" Ummu Ma'bad menjawabnya: "Tidak, demi Allah, seorang laki-laki yang penuh berkat singgah kemari dan keadaannya begini dan begini..."
Abu Ma'bad berkata: "Gambarkanlah keadaannya kepada-ku, hai Ummu Ma'bad!"
Sosok Rasulullah Saw di mata Ummu Ma'bad;
Kulihat seorang laki-laki dengan wajah berseri-seri dan bercahaya, berkulit bersih, badannya tidak kurus dan tidak gemuk, elok rupawan, bola matanya hitam, bulu matanya lentik, alis matanya panjang bertautan. Jika diam tampaklah kharismanya. Jika sedang berbicara tampak agung dan santun. Ia adalah yang tampak yang paling mudah dan rupawan bila dipandang dari kejauhan, paling tampan dan mempesona di antara rombongannya.
Ucapannya menyejukkan kalbu, perkataannya jelas, tidak sedikit dan tidak bertele-tele. Beliau orang yang paling menarik dan kharismatik di antara ketiga sahabatnya. Jika beliau berbicara, para sahabat yang menyertainya dengan khusuk mendengarkan segala nasihat dan mematuhi segala perintahnya.
Abu Ma'bad berkata: "Demi Allah, ia adalah figur orang Quraisy yang ceritanya telah sampai kepada kami tentang segala aktivitasnya di Mekkah. Aku ingin menemani dan aku akan mewujudkan keinginanku ini jika kutemukan jalan untuk itu."
Seseorang telah melantunkan sebait syair yang suara-nya menggema baik di Mekkah sendiri hingga wilayah sekitarnya.
Semoga Allah Tuhan sekalian manusia
memberi balasan yang baik
kepada dua teman yang tidur di
kedua kemah Ummi Ma'bud
keduanya singgah disana membawa
petunjuk dan ia mengikutinya
telah beruntung siapa yang menjadi
teman Muhammad
Hadits Hasan, riwayat dari Al-Hakim dan dishahihkannya serta disetujui oleh Adz-Dzahabi. Berkata Ibnu Katsier: "Kisah Ummu Ma'bad ini masyhur dan diriwayatakan dari beberapa jalan yang saling menguatkan."

Semoga bermanfaat :)

Menjamu Orang Yang Bertamu

Inilah kebiasaan yang harus kita lakukan. Ini termasuk kebiasaan masyarakat Arab pra-Islam yang dilakukan oleh Islam. bagi masyarakat Arab pada saat itu, menjamu tamu adalah sebuah kehormatan bagi tuan rumah. Adalah sebuah aib bagi mereka bila tamu itu pulang tanpa disuguhi apa pun. Bila mereka yang belum bersentuhan dengan Islam saja bisa seperti itu, mengapa kaum Muslimin tidak.
Pernahkah anda mendengar kisah-kisah tamu Nabi Ibrahim a.s? Nabi Ibrahim tidak mengenal tamu-tamu yang datang itu, tetapi ia menyuguhi mereka dengan daging anak sapi yang gemuk. Ketika para tamu ini tidak memakan suguhan tersebut, ia tidak mendiamkannya apalagi mensyukurinya. Ia bertanya pada para tamunya itu mengapa mereka tidak mau makan. Hal ini menunjukan hasrat yang tinggi untuk menjamu tamu sebaik mungkin.
"Sudahlah datang kepadamu berita (tentang) tamu Ibrahim yang dimuliakan? Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka berkata, 'Salam.'Ibrahim berkata, 'Salam.'Mereka kaum yang belum dikenal. Ibrahim pergi kepada keluarganya kemudian ia datang (dengan hidangan) anak sapi gemuk. Lalu dihidangkan kepada mereka (sambil) berkata, 'kenapa tidak kamu makan?". (adz-Dzazriyaat: 24-27).

Semoga Bermanfaat Buat Kita Semua :)

Hakikat dan Keutamaan Ukhuwah

Manusia merupakan makhluk sosial. kehidupannya selalu dihiasi oleh hubungan-hubungan dengan sesamanya atau biasa disebut dengan interaksi sosial. Pada satu saat interaksi itu merupakan suatu ikatan persaudaraan atau kerjasama yang indah. Sementara pada saat yang lain, interaksi itu berupa permusuhan dan konflik yang menyakitkan. itulah manusia, makhluk yang suka membangun hubungan sekaligus merusaknya, suka berteman sekaligus bertengkar, suka menolong sekaligus saling membunuh.
Banyak ayat Al-Qur'an yang menggambarkan kecenderungan manusia untuk membangun ikatan dengan manusia lainnya yang memiliki kecenderungan sama. Misalnya, orang mukmin dengan orang mukmin, munafik dengan munafik dan seterusnya. Al-Qur'an juga mengingatkan kita tentang sifat manusia yang suka membuat kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah seperti tertera dalam surah Al-Baqarah ayat30.
Hubungan dan ikatan di antara manusia dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Ikatan yang pertama terjadi lewat hubungan darah dan kekeluargaan (robithah a'iliyah). Ikatan berikutnya dilatari oleh kedekatan dan kesamaan wilayah (rabithah makaniyah). Ketika orang bekerja pada bidang yang sama, ini pun bisa menghasilkan sebuah ikatan yang kuat (rabithah wadzifiyah). Manusia juga dapat bersatu di bawah panji-panji ide buatan manusia yang biasa disebut ideologi (rabithah i'tiqodiyah). Ikatan yang terakhir ini banyak memiliki kesamaan dengan ikatan yang terbentuk oleh landasan agama (rabithah diiniyah). karena sama-sama berdasarkan keyakinan. Namun, yang satu bersumber pada manusia (man made believe), sedangkan yang lain bersumber pada tuhan.
Di antara semua ikatan tersebut, ikatan diniah merupakan ikatan yang paling kuat dan langgeng, selama din yang melandasinya adalah din yang benar (diinul haq), yaitu Islam. Ia lebih tinggi dan agung dibanding ikatan-ikatan lainnya, karena Zat yang menjadi alasan di balik ikatan tersebut jauh lebih mulia dibanding darah, wilayah, profesi ataupun pemikiran manusia.
Allah Swt merupakan alasan satu-satunya bagi ikatan diiniyah atau ikatan keislaman. Dialah Zat yang telah mempersaudarakan orang-orang mukmin dengan suatu persaudaraan yang bebas dari belenggu materialisme, bersih dari egoisme pribadi, dan aman dari kefanaan duniawi. Dialah Allah Swt yang dengan nikmat-Nya telah menjadikan orang-orang mukmin saling bersaudara. Bila Allah Swt yang ada di balik ikatan tersebut, maka mungkinkah ada ikatan lain yang mampu menandinginya?

Semoga bermanfaat buat Kita :)

Berprasangka, Mencari-cari Kesalahan, dan Bergunjing

Prasangka (dzan) cenderung memasuki hati orang yang tidak memiliki informasi yang meyakinkan. Mencari-cari kesalahan (tajassus) akan dilakukan oleh seseorang terhadap siapa-siapa yang tidak disukainya. Adapun bergunjing (ghibah) merupakan kebiasaan kaum yang tidak punya aktivitas.
Semuanya berbahaya dan dikecam keras oleh Al-Qur'an Allah menyamakannya dengan memakan daging bangkai orang yang sudah mati. Adapun Nabi sendiri mengatakan bahwa "andaikan (gunjingan semacam itu) dicampur dengan air laut niscaya dapat merusaknya (mengubahnya)".
Ghibah dalam definisi Nabi adalah "kamu menyebut saudaramu dengan apa-apa yang tidak disukainya" (dzikruka akhoka bima yakroh). Itu bila apa yang dikatakannya benar. Bila tidak benar, perkataan itu dinamai dusta. Itu merupakan sedusta-dusta berita (akdzabul hadits). Mereka yang melakukannya kelak di hari kiamat akan mencakar wajah dan dada dengan kuku mereka sendiri yang terbuat dari tembaga. Nabi menyaksikan siksaan mereka saat beliau dimikrajkan.
Abdullah Azzam dalam ceramahnya yang dibukukan, Tarbiyah Jihadiyah 2, mengingatkan kita dengan kata-kata yang betul-betul mencolok. Ia mengatakan bahwa betapa sering kita duduk di sore hari, minum kopi dan makan roti sambil membicarakan kejelakan saudara kita. Kita tidak menyadari bahwa selama obrolan santai tersebut di sela-sela gigi kita ada daging saudara kita dan daging saudara kita yang sedang kita gunjingkan. Kita mengunyah daging bangkai itu bersamaan dengan roti yang kita makan. Kita tertawa-tawa dan tidak merasa jijik sedikitpun dengan apa yang sedang kita lakukan, padahal kita sedang terjerumus ke dalam api neraka.
Abu Hurairah r.a telah mendengar Rasulullah saw. bersabda,
" Sungguh adakalanya seorang hamba berbicara sepatah kata yang tidak diperhatikan, tiba-tiba tergelincir ke dalam neraka oleh kalimat itu lebih jauh dari jarak antara timur dan barat." (HR Bukhari dan Muslim)

Semoga Allah Swt menjaga kita dari perbuatan semacam ini, amin :)

Tindakan Sebelum Menghadapi Ujian

Akhir-akhir ini, banyak sekali saya dengar orang mengeluh karena waktu ujian kuliah segera tiba :). Saya akan menjelaskan bagaiman sebelum menghadapi ujian.
Keberhasilan dalam menghadapi ujian tergantung kepada 3 perangkat tindakan. Kalau ke tiga perangkat ini dilaksanakan, keberhasilan akan dapat dicapai :
1.  Belajar sepanjang semester
2.  Mengulang pelajaran sebelum menghadapi ujian
3.  Tindakan dalam menghadapi ujian
Perangkat pertama telah kita sebutkan, sekarang mari kita tinjau perangkat kedua. Dalam perangkat ini, kita harus mempersiapkan diri dalam 4 bidang yaitu :
1.  Intelektualitas (mengulang pelajaran
2.  Emosi
3.  Kesehatan (tidur, makan, kerja)
4.  Peralatan ujian
     Keterangan :
1.  Persiapan Intelektualitas (Mengulang)
Supaya persiapan intelektualitas kita benar-benar mantap untuk menghadapi ujian, kita mesti mengulang pada bulan terakhir akan menghadapi ujian. Kalau materi ilmiah yang akan diuji untuk satu semester untuk satu dua tahun perkuliahan maka langkah yang mesti diambil adalah :
a).  Belajar yang pertama
b).  Mengulang yang pertama (pada hari itu juga atau satu hari kemudian)
c).  Mengulang pada pertengahan masa kuliah
d).  Mengulang pada bulan terakhir, kira-kira 6 hari seminggu sebelum ujian
      Cara mengulang :
Sebaiknya kita mencoba menjawab soal-soal lama. Buatlah seakan-akan kita menghadapi ujian, dan suruh seorang teman untuk menilai jawaban yang telah kita buat tadi. Latihan seperti ini akan menunjukan apa kelemahan kita nanti dalam menghadapi ujian. Apabila masih ada kekurangan kita masih ada waktu untuk memperbaikinya sebelum ujian, tetapi karena soal-soalnya berbelit-belit, kita tidak dapat menjawabnya. Inilah kegunaan latihan menjawab soal-soal lama. Kita dapat berpikir panjang untuk menjawab soal-soal itu, dan bila keluar soal-soal yang sejenis, kita mampu menjawabnya nanti.
2.  Persiapan Emosi - Jangan Risau
Hadapilah ujian dengan hati tenang dan jawab dengan sebisa-bisanya. Kalau kita risau, mungkin kita tidak dapat menjawab langsung.
3.  Persiapan kesehatan
Ada beberapa langkah yang boleh diambil untuk mengelak dari terkena penyakit ataupun rasa tidak enak badan :
a).  Pertama, soal tidur. Kita meski cukup tidur, kira-kira 7-8 jam sebelum hari ujian itu. Janganlah bergadang sampai pukul 3 pagi.
b)   Kedua, soal makan. Sebelum ujian janganlah makan terlalu banyak atau minum-minuman keras, karena itu akan membuat rasa badan kita tidak enak ataupun perut tidak enak. Kedua hal ini mengganggu kecerdasan berpikir dalam ujian. Sebaliknya pula, janganlah terlalu lapar karena ini juga menghadapi pikiran yang waras.
c).  Ketiga, soal kerja berat.Sebelum hari ujian, janganlah membuat pekerjaan-pekerjaan yang melatih-kan badan seperti bermain bola, joging, mendaki gunung dan sebagainya. Ini meletihkan badan dan badan yang letih akan menghalangi cara berpikir dengan tenang dalam ujian nanti. Tetapi senam yang ringan seperti berjalan kaki kira-kira 1 kilometer, bersenam di rumah dan sebaliknya memang baik dilakukan karena ini menggerakan urat saraf kita. Ini membuat kita lebih cerdas dan otak kita pun lebih cerdas pula.
4.  Persiapkan alat-alat tempur kita :). pena, pensil, penghapus dan alat yang diperlukan.

 Semoga bermanfaat buat Sobat Muda :)

Pentingnya Kemampuan Membaca Cepat

"Membaca untuk otak, seperti senam untuk jasmani". Kemampuan membaca sangat penting dalam studi yang dimaksud kemampuan membaca ialah kita mampu memahami setiap materi yang kita baca itu dengan mudah dan cepat.
Beberapa jenis tujuan membaca :
1.  Membaca untuk memahami materi-materi dan isi. Ini memerlukan pembacaan yang teliti, lambat dan berulang.
2.  Membaca untuk meninjau saja. Ini boleh dibuat dengan cepat karena kita telah memahaminya sebelumnya.
3.  Membaca untuk mengulang. Inipun boleh dibuat dengan cepat karena kita telah memahaminya dahulu.
4.  Membaca untuk mencari data/fakta tertentu atau untuk digunakan untuk menjawab soal-soal tertentu. Ini boleh dibuat dengan cepat dalam proses mencarinya, akan tetapi bila ditemukan haruslah dibaca dengan teliti.
5.  Membaca untuk santai, seperti membaca novel atau buku cerita.
     Pembaca terdiri dari dua proses :
1.  Proses pancaindra yaitu penglihatan.
2.  Proses otak yaitu memahami makna ungkapan-ungkapan kata atau alinea-alinea.
     Oleh karena itu kelemahan dalam pembacaan timbul dari 2 sebab :
1.  Gerakan mata yang lambat.
2.  Kelemahan memahami ungkapan dan teks karena pembendaharaan kata-kata yang sangat minim atau kurang biasa dengan bahan yang dibaca itu.
Untuk mengatasi kelemahan yang pertama, tidak lain daripada mencoba membaca dengan cepat penuh kesadaran. Ini akan dapat dicapai bila banyak membaca dan luas paham makna-makna ungkapan dan kata-kata.
Dalam satu penelitian telah didapati bahwa standar pembacaan ialah 336 perkataan dalam 1 menit, yang paling lambat ialah 150 perkataan dan yang paling cepat 660 perkataan dalam 1 menit. Sudah barang tentu pembaca yang cepat tadi mampu belajar dengan lebih mudah daripada pembaca yang lambat tadi. Kalau kecepatan kita membaca hanya 200 perkataan dalam 1 menit, perlukah kita melatih mempercepat kemampun membaca.
Kalau kita menggerakan bibir kita waktu membaca, kita akan lambat membaca. Tidak ada orang yang sanggup mengucapkan kata-kata lebih itu daripada 125 perkataan dalam 1 menit. Sebaliknya kita mampu membaca dengan mata kira-kira 2 atau 5 kali lebih cepat dari mengucapkan kata-kata. Pleh karena itu cobalah membaca dengan mata saja, dan untuk mempercepat gunakan mata, dan pembacaan kita perlu berlatih kira-kira 4 minggu. Sediakan 15 atau 20 menit untuk itu setiap hari.
Untuk pertama kali latihan, bacalah artikel pendek di dalam surat kabar atau majalah. Bacalah artikel itu secepat-cepatnya, tetapi kita harus memahami isi artikel itu. Buat target kata dalam artikel itu dengan menyusun tingkatan target jumlah kata pada setiap tingkatan. Kemudian dibuatkan target waktu per menit. Buatlah grafik kecepatan membaca. Setelah 14 hari berlatih, kita akan mendapatkan kemajuan dalam upaya mempercepat pembacaan kita.

Semoga bermanfaat buat sobat muda :).

Kiat sukses bergaul


1. Tempatkanlah sobat kita di urutan pertama
Sudah lazim apabila seseorang yang bertamu mengatakan ke pada tuan/nyonya rumah begini, "kedatangan saya kesini, pertama untuk silahturahmi. kedua, untuk meminjam..."atau"...untuk menawarkan ..."atau"...untuk minta tolong kepada kita", dan lain-lain. Silahturahmi atau berhandai-handai untuk memupuk persahabatan memeang diletakkan di urutan pertama, namun kenyataannya pokok pembicaraan adalah pada yang kedua. Silahturahminya lali dulupakan karena fungsinya memang hanya sebagai pembuka saja.
Dalam hubungan antarpribadi yang tidak begitu dekat apa lagi hubungan resmi, misalnya pegawai bank dengan nasabah, pramuniaga dengan pembeli, guru dengan orang tua murid, tujuan yang praktis-pragmatis dalam tiap perjumpaan memang harus ada. Kalau tak ada tujuannya kedua belah pihak merasa aneh.
Sebaliknya, hubungan antarpribadi yang mendalam, misalnya hubungan antara dua sobat kental, tidaklah harus mempunyai tujuan. Perjumpaan dua pribadi itulah tujuannya. Berbagi rindu, berbagi nostalgia, berbagi pengalaman, berbagi gagasan, berbagi perasaan, itulah tujuannya. Kalaupun ada tujuan pragtis-pragmatis, itu adalah nomor kesekian.
2. Hadirlah
Dalam perjumpaan dua pribadi, pribadi atau manusialah yang terpenting. Segala macam "tujuan" harus diletakkan di urutan kedua, ketiga, atau kesekian. Lalu apa yang harus kita lakukan dalam perjumpaan itu? Hadirlah saja.
"Hadir" tidaklah sekedar berarti ada secara fisik. Saya bisa saja duduk bersanding dengan si A tetapi pikiran saya melayang ke tempat lain dan perasaan saya ada pada si B. Jadi, saya dan si A hanya secara fisik berdekatan, tetapi secara mental berjauhan. Apabila si A adalah orang yang peka dia akan sadar bahwa saya "tidak berada di tempat" dan dia akan menutup diri dan bersikap dingin. Komunikasi yang sebenarnya, perjumpaan dua hati lalu tidak terjadi.
"Untuk benar-benar mengerti sesama kita, kita harus berjalan satu mil dengan memakai sepatunya", begitulah pepatah kuno Indian Amerika seperti dikutip oleh John Powell. Suatu perumpamaan yang indah! Dalam bahasa psikologi hal itu disebut "empati". Ketika berempati pada seseorang, "kita memikirkan apa yang ia pikirkan, menginginkan apa yang ia inginkan, merasakan apa yang ia rasakan. Pendeknya, kita mengalami apa yang ia alami", begitu penjelasan John Powell.
Kehadiran secara total, lahiriah dan rohaniah (melalui empati), sangatlah dibutuhkan, baik oleh anak-anak maupun orang tua, terutama yang sudah lanjut usia.
Anak-anak modern sering terlantar karena ayah-ibu mereka bekerja, sibuk sendiri-sendiri, dan lebih sering berada di luar rumah. Mereka memang tercukupi secara lahiriah (makan, sandang, dan keperluan lainnya). Akan tetapi, secara rohaniah mereka kering; mereka tidak cukup mendapat pendampingan, perhatian, dan cinta kasih. Oleh karena itu, tak heranlah kalau para psikolog anak dan penyuluh keluarga di negara-negara maju menyerukan moto " Anakmu lebih membutuhkan kehadiranmu daripada hadiah-hadiahmu".
Berempati ternyata jauh dari yang kita duga, cukup sukar dilakukan. Kita membutuhkan banyak energi dan lebih dari itu, kerelaan serta kemauan untuk berkonsentrasi supaya bisa "masuk" ke dalam diri teman bicara kita "berjalan dengan memakai sepatunya", menurut pepatah Indian Amerika tadi.
Walaupun cukup sukar, kalau kita berhasil melakukannya tiap kali kita berkomunikasi dengan sesama, hidup kita sendiri akan diperkaya. Dan teman-teman kita akan tahu bahwa kita adalah teman ngobrol yang enak.
Pergaulan akan mendalam atau persabatan antara dua orang akan bertahan kalau mereka saling menemukan bahwa temannya ngobrol yang enak. Namun demikian, diperlukan kiat-kiat lain sperti: janganlah ingin menjadi nomor satu, gunakan dan cermatilah 'bahasa tubuh teman anda', janganlah berperan sebagai 'orang tua', manfaatkanlah perbedaan kita, perhatikanlah hal-hal kecil secara positif, pujilah teman kita tapi pujian yang benar dan tulus, mulailah terlebih dulu, Berikanlah hadiah atau buah tangan untuk dia, selalu-lah berkomunikasi lewat media social.
     
Semoga bermanfaat sobat muda :)

Yuk, Belajar 'Goblok' Ala Bob Sadino

Yuk, Belajar 'Goblok' Ala Bob Sadino                             
Jika kita saat ini masih berpikir untuk menjadi karyawan atau PNS, ok, saya akui kamu emang pintar.
Tapi sekarang saya tanya sama kamu, apa kamu yakin kamu bisa jadi orang sukses? Apa orang yang pintar seperti kamu bakalan lebih sukses dari Bob Sadino yang sering mengaku bahwa dirinya adalah orang goblok? Siapa yang nggak kenal Bob Sadino, pengusaha eksentrik itu? Jika kamu belum mengenalnya, saya
saranin agar kamu mulai mengenalnya dan belajar menjadi orang “goblok” darinya. Kenapa goblok? Goblok disini bukan berarti tolol, bodoh, atau tanpa perhitungan. Kata itu merupakan kata kiasan yang biasa digunakan Pak Bob untuk menggambarkan dirinya yang cenderung melawan pakem. Ia juga pernah menjadi orang pintar seperti kamu sebelum akhirnya insaf dan memilih menjadi orang goblok. Berbicara tentang gaya goblok Pak Bob itu, saya baru saja selesai membaca buku mengenai dirinya yang ditulis oleh Dodi Mawardi. Jadi, disini, ceritanya saya bakalan nge-share apa yang udah saya dapat dari buku itu kepada kamu semua. Saya harap, apa yang saya share ini bakal menginspirasi kamu semua dalam bisnis.
Judul buku itu, “Belajar Goblok dari Bob Sadino”. Pertama kali cetak pada tahun 2008. Dalam buku itu, sang penulis berusaha mengajak kita menyelami pemikiran Pak Bob yang goblok namun cerdas. Lho kok bisa ada orang goblok tapi cerdas? Sekali lagi, kata goblok disini merupakan ciri khas Pak Bob untuk menggambarkan gayanya berbisnis. Bukan berarti goblok dalam artian harafiahnya. Dan, kenapa cerdas? Cerdas karena terbukti pada akhirnya gaya goblok ala Pak Bob itu telah berhasil mengantarkannya menjadi pebisnis yang sukses. Lalu, kegoblokan seperti apa yang mesti kita pelajari dari Pak Bob itu? Berikut sedikit yang saya bisa bagi kepada kamu semua yang belum membaca buku itu.
1. segera bertindak, jangan takut gagal, tekadkan diri Loe untuk jadi pengusaha.
Orang-orang yang mengaku pintar, umumnya terlalu percaya pada angka-angka. Ia terlalu lama memikirkan cost and benefit suatu bisnis. Ia tidak cepat bertindak untuk merealisasikan idenya. Ia kebanyakan menghitung sehingga bisnisnya tidak kunjung jalan. Ia bahkan lebih memilih menjadi karyawan untuk memberikan rasa aman kepadanya. Akibatnya, bisnis itu hanya terngiang-ngiang dalam tempurung kepala, tak juga menjadi nyata. Sehingga, bahkan ketika orang pintar itu memulai bisnisnya, ia telah tertinggal oleh kompetitor lain yang telah terlebih dahulu memulai. Maka dari itu, jangan sia-siakan peluang. Jangan buang-buang waktu. Orang goblok tidak terlalu banyak berpikir. Rencananya sedikit tapi ia berani merealisasikannya.
2. Keliru jika untuk memulai suatu bisnis harus bersekolah tinggi dulu.
Orang pintar umumnya terlalu mengandalkan ijazah dari perguruan tinggi. Sebaliknya, Pak Bob meyakini bahwa untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses, tak perlu harus lulusan perguruan tinggi. Menurutnya, sekolah hanya memberikan informasi yang justru berpotensi menghambat kreativitas dan keberanian bisnis seseorang. Kamampuan bisnis itu harus muncul dari dalam diri seseorang setelah melihat dunia luar, dunia nyata, bukan didapat dari buku-buku formal. Mengenai hal ini, saya bukan bermaksud mengajak kamu semua rame-rame keluar dari sekolah kamu. Hanya saja, saya mau mengingatkan bahwa pemikiran Pak Bob itu banyak benarnya. Jangan sampai kitasemua cuma pintar di kampus namun bodoh dalam dunia nyata. Kita bakalan hidup di dunia nyata, usaha hanya ada di luar sana, bukan di dalam kampus. Maka dari itu, mari kita gali pengalaman di luar sana. Kita latih indra forecasting kita. Kita jelikan pikiran dan nalar kita untuk menemukan ladang bisnis yang menguntungkan bagi kita. Intinya, jangan cuma berkutat pada buku. Take action!
3. Jangan terlalu berharap.
Ketika memulai suatu bisnis, jangan terlalu berharap kamu bakal jadi orang kaya secara instan. Harapan kaya mendadak itu pada umumnya merupakan penyakit utama generasi muda yang menekuni dunia bisnis. Jangan begitu. Lakukan dengan baik dulu. Jangan takut gagal, namun juga jangan terlalu berharap akan cepat berhasil. Jalani saja dengan sungguh-sungguh. Pelajari kelemahan bisnis yang Loe tekuni. Cari solusi, kembangkan bisnis kamu.
4. Nikmati usaha kamu.
Para pakar motivasi umumnya menyarankan seseorang untuk bekerja keras. Sebaliknya, Pak Bob tidak menyukai penggunaan frasa bekerja keras itu. Ia memilih menggunakan frasa lain yang sedikit memiliki makna berbeda, yakni “menikmati pekerjaan”. Betul juga apa kata Pak Bob itu. Jika kita gunakan frasa bekerja keras, itu terkesan lebay. Kesannya pun seringkali dibumbui dengan keterpaksaan, bukan ketulusan. Ini berbeda dengan frasa “menikmati pekerjaan” yang menggambarkan bahwa kita bisa melakukan pekerjaan dengan penuh kesenangan, bukan keterpaksaan. Sukai bisnis yang kamu tekuni. Nikmati. Dengan begitu, kamu pun bisa menekan rasa stres yang mungkin kamu jumpai dengan usaha kamu itu.
5. Jangan cengeng, bersyukur pada yang Maha Kuasa.
Semua usaha pasti akan menemui banyak kendala. Tidak semuanya akan menuai hasil. Ketika mengalami kegagalan, jangan lantas kamu putus asa. Bangunkan kembali diri kamu. Pelajari celahnya. Jangan menyerah.
Tetap bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Terlebih lagi jika kamu telah menuai keberhasilan. Jangan sombong. Jangan takabur. Jangan segera berpuas diri. Ingat bahwa keberhasilan kamu hanya atas ridho-Nya semata.
6. Tak ada yang tak mungkin.
Dahulu, Pak Bob pun pernah jadi seorang karyawan. Namun, kemudian ia jenuh menjadi karyawan itu. Ia stress setiap kali melihat atasannya. Pak Bob keluar dari pekerjaannya itu. Ia bahkan sempat menjadi sopir taksi menggunakan mobilnya sendiri. Gagal. Bahkan kemudian ia menjadi pekerja bangunan. Gagal lagi. Hingga kemudian ia mendapat bantuan beberapa ekor ayam broiler dari seorang sahabat. Ia tak punya
keahlian apapun untuk merawat ayam broiler, namun ia mau belajar. Ia banyak mempelajari budidaya ayam broiler itu dari majalah-majalah Belanda. Pada akhirnya, ayamnya pun menghasilkan telur dalam jumlah lumayan. Ia pula lah yang memperkenalkan sayur-sayuran seperti brokoli dan jagung manis hingga bahkan
teknik bertanam hidroponik di Indonesia. Kini, hampir semua orang tahu bahwa ia adalah pemilik Kem  Chick, Kem Food, dan Kem Farm yang terkenal. Semua itu berkat kesungguhan Pak Bob dalam mempelajari dan menekuni bisnisnya.
Melihat kisah hidup Pak Bob itu, tak ada yang tidak mungkin bukan jika kita mau berusaha? Pak Bob memulai bisnisnya dari angka nol di usia yang jauh lebih tua dari kita. Maka, jika kita memulai bisnis sekarang, bukan tidak mungkin kelak kita akan lebih berhasil darinya. Yuk, jadi boss di usia muda. Yuk, belajar goblok ala Bob Sadino!

Ada saya membaca website disalah satu website orang luar, dia menyediakan video tutorial gimana cara sukses jangka panjang di pasar saham. Nanti anda akan diberi pelatihan dari video-video mereka, mungkin ini buat yang pandai B.Inggris sich :). Kalau anda berminat silahkan saja kunjungi websitenya disini, siapa yang berminat aja, saya hanya mengasih info saja. Klik disini 

Semoga menginspirasi kita semua :)

Fred Smith - Pendiri FedEx

Dalam mengepalai sebuah perusahaan besar maupun sebuah toko dengan lima pegawai, seorang pemimpin yang inspirasional harus mengomunikasikan objektif perusahaan ke semua stakeholder. memimpin pasukan untuk mendukung misinya, dan memiliki keteguhan untuk menghidupkan tujuannya dengan dukungan dan penghargaan yang berkesinambungan.
Fred Smith, sang Corporation Chairman, Presiden, dan CEO FedEx, memenuhi semua persyaratan itu, Jika ia tidak memiliki karekteristik di atas, ditambah pengetahuan atas apa yang dapat membuat para pegawainya kesal atau para pelanggannya senang, usahanya bisa jadi tidak akan pernah sukses. Mengejar visinya dengan kegigihan kuat, ia telah memberi inspirasi bagi sebarisan tentara perusahaan serta dengan mengadopsi teknik yang ia pelajari saat bertugas sebagai marinir di Vietnam: mengomunikasikan pesan-pesan yang singkat dan lugas. Menambahkan ciri khasnya sendiri, Smith sering kali membungkus pesan-pesannya dalam cerita. Praktik itu begitu berakar dalam budaya FedEx sehingga hampir semua pegawai dapat memberitahukan kita bagaimana Smith memulai usahanya.
Setelah mendapatkan ijazah S1-nya dari Universitas Yale, ia menghabiskan waktu 13 bulan sebagai kepala peleton dan company commander di Vietnam. Di sanalah ia mendapatkan nasihat kepemimpinan terbaik dalam hidupnya, ucapannya dalam sebuah panel diskusi Harvard Business Review. Seorang marinir belia berpangkat letnan memberitahunya rahasia di balik setiap pemimpin pasukan yang baik: "Cukup ingatlah tiga hal: Tembak, Bergerak, dan Berkomunikasi."
Smith berkata bahwa aturan tembak dan bergerak dalam dunia bisnis menghasilkan kemampuan mengambil keputusan yang jelas, tegas, dan cepat. Ia menekankan petunjuk tersebut dengan satu metafora militer lagi: "Pilih satu sasaran dan bergeraklah maju. Jangan berdiam di tempat dan menjadi sasaran empuk bagi musuh-musuhmu." Sedangkan untuk bagian ketiga dari petunjuk sang letnan muda, yakni berkomunikasi, Smith menjelaskan bahwa jika para pemimpin memandang para pegawai sebagai sekutu dan bukannya musuh, "Mereka akan sadar bahwa cara terbaik untuk menjaga orang-orang mereka adalah dengan senantiasa memberi mereka informasi, bahkan walaupun mereka harus menyampaikan kabar buruk."
(Sumber : Buku 'Around the Corporate Campfire'. Penerbit 'Gramedia'.) 

Semoga Bermanfaat :)

Tentang Bung Tomo

Sutomo yang akrab dipanggil Bung Tomo, lahir di Surabaya pada tanggal 3 Oktober 1920 dan meninggal ketika melaksanakan ibadah haji, saat wukuf di Padang Arafah pada tanggal 7 Oktober 1981. Pendidikan dasarnya HIS Surabaya (7 tahun), tingkat lanjutan Leidse Scrift Onderwiys HBS (5 tahun), kemudian masuk Fakultas Ekonomi UI pada 1959 dan prayudisium 1968 (menulis skripsi).
Bung Tomo memiliki seorang istri bernama Hj. Sulistina Sutomo (lahir 25 Oktober 1925) dan dikarunia empat orang putra-putri, yakni Ir. Tin Sulastami (29 Juni 1948), Drs. Bambang Sulistomo (22 April 1950), Drg. Sri Sulistami (16 Agustus 1951), dan Dra.Psi. Ratna Sulistami (12 November 1958).
A. Masa Remaja dan Menginjak Dewasa
Pada masa remaja Bung Tomo aktif sebagai anggota Gerakan Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI), lulus Ujian Pandu kelas I (yang pertama di Jawa Timur dan kedua untuk seluruh Indonesia yang waktu itu hanya ada tiga pandu kelas I; menjadi Sekretaris Parindra Ranting/Anak Cabang di Tembok Duku, Surabaya (sekitar tahun 1937); serta Ketua Kelompok Sandiwara Pemuda Indonesia Raya di Surabaya, mementaskan cerita-cerita perjuangan pada tahun 1939 sampai Balatentara Jepang datang.
Setelah dewasa menjadi wartawan freelance di harian Soeara Oemoem di Surabaya (1937); wartawan dan penulis pojok di harian berbahasa jawa Ekspres di Surabaya (1939); redaktur mingguan Pembela Rakyat di Surabaya (1938); pembantu/korenponden untuk Surabaya, majalah Poestaka Timoer Yogyakarta, sebelum perang di bawahan asuhan almarhum Anjar Asmara (1939-1941); Wakil Pemimpin Redaksi Kantor Berita Pendudukan Jepang DOMEI  bagian bahasa Indonesia, untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya (1942-1945) dan untuk menghindari sensor Balatentara Jepang, bersama wartawan senior Romo Bintarti memberitakan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dalam tulisan berbahasa jawa; serta menjadi Pemimpin Redaksi Kantor Berita Indonesia Antara di Surabaya (1945).
B. Masa Revolusi Fisik (1945-1949)
Menjadi Ketua Umum/Pucuk Pimpinan Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI) dengan cabangnya di seluruh wilayah Indonesia. BPRI mendidik, melatih, dan mengirimkan kesatuan-kesatuan bersenjata ke seluruh wilayah Tanah Air. Setiap malam mengucapkan pidato dari radio BPRI untuk mengobarkan semangat perjuangan yang selalu di-relay oleh RRI di seluruh wilayah Indonesia (1945-1949). Sebagai Pimpinan BPRI sejak tanggal 12 Oktober 1945 sampai bulan Juni hingga BPRI dilebur menjadi Tentara Nasional Indonesia.
Selain itu, dia menjadi anggota Dewan Penasehat Panglima Besar Jenderal Soedirman dan Ketua Badan Koordinasi Produksi Senjata seluruh Jawa dan Madura. Pada tanggal 05 Oktober 1947 dilantik oleh Presiden Soekarno sebagai anggota pucuk pimpinan Tentara Nasional Indonesia bersama Jenderal Soedirman, Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo, Komodor Surjadarma, Laksamana Nazir, dan sebagainya dengan pangkat Jenderal Mayor TNI AD yang bertugas sebagai Koordinator AD, AL, dan AU di bidang informasi dan perlengkapan perang.
Selanjutnya anggota Staf Gabungan Angkatan Perang RI; Ketua Panitia Angkatan Darat (membawahi bidang kereta api, bis antarkota, dan sebagainya dengan tugas mengoordinasikan semua alat angkutan darat diwilayah RI) dan bertanggung jawab langsung kepada Panglima Besar TNI; Pada tanggal 09 Oktober 1947 (empat hari setelah susunan Angkatan Bersenjata RI terbentuk) membuat siaran/pengumuman panggilan masuk Kemiliteran RI yang pertama, di sini Bung Tomo membuat redaksionalnya dan pengetikkannya oleh Muljoto (Brigjen TNI Purn. dr. Muljoto).
C. Tugas dan Pengalaman Khusus
Mempersiapkan wilayah Gunung Lawu (Lawu Complex) bersama Laksamana Nazir, atas perintah Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman sebagai persiapan Pusat Komando RI Tertinggi dalam situasi perang.
Melakukan perundingan dan penyusunan strategi bersama Presiden Soekarno beserta kabinetnya (Oktober 1945 di Gedung Proklamasi). Pada waktu itu Presiden Soekarno meminta informasi dan saran tentang bagaimana caranya agar tentara pendudukan Jepang bersedia menyerahkan senjatanya kepada bangsa Indonesia, seperti yang telah terjadi di Surabaya, yaitu Jepang menyerahkan senjatanya atau direbut langsung oleh rakyat. Presiden Soekarno setuju dengan saran tersebut, kemudian dari saran tersebut dikeluarkan instruksi yang ditandatangani oleh pimpinan KNI (Komite Nasional Indonesia/parlemen sementara) dan kepala Polisi RI. Soekanto, sebagai wakil Menteri Dalam Negeri Wiranatakusumah. Instruksi untuk daerah Jawa Timur kemudian dibawa Bung Tomo.
Setelah mendapat laporan dari penghubung dari kesatuan BKR Surabaya, Polisi, dan para Pemuda (seperti Sdr. Roeslan dari Laskar Minyak, Sdr. Abdul Rachman, dan Sdr. Ngaleh dari Pemuda Republik Indonesia Surabaya Utara), bahwa tentara Sekutu/Inggris mulai menembak dan bergerak diluar daerah pelabuhan, maka pada tanggal 10 November 1945 pagi, melalui pidato perjuangan di radio BPRI (Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia), atas nama rakyat Indonesia di Surabaya dan Jawa Timur menyatakan perang. Dan demikian kesatuan-kesatuan bersenjata RI bersama seluruh rakyat pejuang di Surabaya membalas serangan tentara Sekutu/Inggris.
Tentara Sekutu/Inggris adalah kesatan elit militer yang terlatih dan terbiasa di medan pertempuran saat Perang Dunia II, tetapi perlawanan rakyat Surabaya selama beberapa minggu telah menimbulkan kerugian yang tak ternilai harganya. Hal tersebut membuktikan bahwa semangat juang bangsa Indonesia meskipun dengan persenjataan yang sederhana, telah menunjukan harga dirinya di mata dunia Internasional.
D. Karir Kenegaraan 
Menjadi Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran/Menteri Sosial Ad Interim (1955-1956); anggota DPR Republik Indonesia hasil pemilihan umum pertama (1956-1959); Ketua II (Bidang Ideologi Sosial Politik) Markas Besar Legium Veteran (196..-19..).
E. Menulis Buku
1. Kepada bangsaku (1946).
2. 10 November 1951 (1951).
3. Koordinasi dalam Republik Indonesia (1953).
4. Ke Mana Bekas Pejuang Bersenjata (1953).
5. Gerakan 30 September (1966).
F. Tanda Jasa yang Diterima
Bung Tomo dianugerahi Satya Lencana Kemerdekaan, Bintang Gerilya, dan Bintan Veteran Republik Indonesia. Selain itu, juga mendapat SK Pensiun Bekas Menteri Negara Urusan Berkas Pejuang dan Menteri Sosial Ad Interim, SK pensiun Bekas Anggota ABRI (Mayor Jenderal TNI AD), dan SK Pensiun Bekas Anggota DPR.

     Sobat Muda, semoga perjuangan Bung Tomo ada pada kita :)

Presiden Republik Gambia

" Akhirnya aku mengetahui jalan petunjuk "
Salah satu tokoh yang bukan seorang yang biasa. ia menduduki kekuasaan tertinggi di negerinya. Ia temukan kebenaran, ia bersujud kemudian bangkit seraya berkata, "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar daripada dirku dan diri segala sesuatu di bumi dan langit...."
Ia adalah Presiden Republik Gambia. Keanehan kisah ini tidak terletak pada keberadaannya sebagai pemimpin rakyat. Tiada lain karena presiden ini dilahirkan sebagai seorang muslim, kemudian ia berlayar ke dunia barat, lalu menyerap pemikiran, norma-norma dan ideologinya. Ia memasuki dunia politik, maka karir politiknya pun lancar dan ia pun tergoda oleh permainan dan ambisi jabatan yang ia berhasil meraih puncaknya. Akan tetapi, ketika sudah dekat dengan istana politik ia sadar telah melupakan sesuatu yang penting, melupakan fitrahnya, maka ia cepat-cepat kembali kepadanya. Tentang hal itu ia ungkapkan melalui pernyataannya:
"Aku selalu merasa memiliki dua jantung dalam dadaku. Satu jantung mendukungku dan satunya melawanku. Adapun jantung yang mendukungku senantiasa memotivasiku untuk belajar, berpolitik dan mengarungi medan hidup. Sementara jantung yang melawanku tidak henti-hentinya mengajukan satu pertanyaan kepada akal dan hatiku yakni, "Siapakah kamu?" Di antara dua jantung tersebut perjalanan panjang telah aku lewati. Bersama dan di sela-sela perjalanan tersebut aku telah berhasil merealisasikan segala apa yang aku inginkan beberpa memerdekakan negara afrika dan menorehkannya di peta dunia sebagai negara yang berdaulat."
Ia terus menuturkan, "Ini adalah satu kemenangan yang direbut dari mulut singa. Cukuplah membuat kepala pusing dan menimpakan mabuk kekuasaan kepada para pemuda yang bermimpi seperti kami saat ini. Pertempuran itu adalah yang besar yang menghabiskan usia kami selama setengah abad dengan peperangan dan perjuangan, perundingan dan pembentukan partai, juga kekalahan dan kemenangan. Kemenangan tersebut tidak membuat kami gembira kala itu, padahal kami telah menyelamatkan tanah air dari jurang imperialisme, keterbelakangan dan krisis pemikiran serta ekonomi. Keberhasilan ini tidak lebih hanya untuk memuaskan dan menipu jiwa. Adapun fitrah jiwa mulai mendorongku untuk mengarungi pertempuran terbesar, "Engkau telah mendapati pertempuranmu dalam kehidupan, maka raihlah pertempuran melawan jiwamu. Kembalilah kepada dirimu, temukanlah emas berharga di dalamnya, singkirkanlah timbunan Westernisasi (kebarat-baratan), sekulerisme dan belajar pada sekolah-sekolah teologi."
Ada suara keluar dari dalam diriku mengatakan, "Ingatlah kembali anak kecil yang tak berdosa duduk di hadapan para guru dan pengajarnya, membaca Al-Quran dan berlari-lari kecil untuk sholat." Di sinilah aku merasa bahwa hatiku jujur kepada diriku dan bahwa tidak ada sesuatu pun di dunia yang sebanding dengan kehilangan seseorang akan dirinya, agar aku kembali kepada agama Islam yang telah hilang dari diriku, sementara aku berada dalam samudera kehidupan, kesibukan dan kesenangannya. Kini aku merasa telah menemukan diriku dan mendapat satu pelajaran yang tidak dipelajari kecuali orang yang di hatinya ada kepekaan yang berdebar-debar dan akal yang sadar."
Sang presiden telah kembali kepada fitrahnya yang benar dan mengembalikan namanya menjadi 'Dawud Jawara' setelah bernama 'Dawda Kairaba'. Demikian kita mendapati diri kita di hadapan seorang tokoh Islam, politikus dan dai kepada jalan Allah Swt, setelah sebelumnya berada dalam ideologi protestan dan lainnya.

Semoga Bermanfaat :)