Yuk, Belajar 'Goblok' Ala Bob Sadino

Yuk, Belajar 'Goblok' Ala Bob Sadino                             
Jika kita saat ini masih berpikir untuk menjadi karyawan atau PNS, ok, saya akui kamu emang pintar.
Tapi sekarang saya tanya sama kamu, apa kamu yakin kamu bisa jadi orang sukses? Apa orang yang pintar seperti kamu bakalan lebih sukses dari Bob Sadino yang sering mengaku bahwa dirinya adalah orang goblok? Siapa yang nggak kenal Bob Sadino, pengusaha eksentrik itu? Jika kamu belum mengenalnya, saya
saranin agar kamu mulai mengenalnya dan belajar menjadi orang “goblok” darinya. Kenapa goblok? Goblok disini bukan berarti tolol, bodoh, atau tanpa perhitungan. Kata itu merupakan kata kiasan yang biasa digunakan Pak Bob untuk menggambarkan dirinya yang cenderung melawan pakem. Ia juga pernah menjadi orang pintar seperti kamu sebelum akhirnya insaf dan memilih menjadi orang goblok. Berbicara tentang gaya goblok Pak Bob itu, saya baru saja selesai membaca buku mengenai dirinya yang ditulis oleh Dodi Mawardi. Jadi, disini, ceritanya saya bakalan nge-share apa yang udah saya dapat dari buku itu kepada kamu semua. Saya harap, apa yang saya share ini bakal menginspirasi kamu semua dalam bisnis.
Judul buku itu, “Belajar Goblok dari Bob Sadino”. Pertama kali cetak pada tahun 2008. Dalam buku itu, sang penulis berusaha mengajak kita menyelami pemikiran Pak Bob yang goblok namun cerdas. Lho kok bisa ada orang goblok tapi cerdas? Sekali lagi, kata goblok disini merupakan ciri khas Pak Bob untuk menggambarkan gayanya berbisnis. Bukan berarti goblok dalam artian harafiahnya. Dan, kenapa cerdas? Cerdas karena terbukti pada akhirnya gaya goblok ala Pak Bob itu telah berhasil mengantarkannya menjadi pebisnis yang sukses. Lalu, kegoblokan seperti apa yang mesti kita pelajari dari Pak Bob itu? Berikut sedikit yang saya bisa bagi kepada kamu semua yang belum membaca buku itu.
1. segera bertindak, jangan takut gagal, tekadkan diri Loe untuk jadi pengusaha.
Orang-orang yang mengaku pintar, umumnya terlalu percaya pada angka-angka. Ia terlalu lama memikirkan cost and benefit suatu bisnis. Ia tidak cepat bertindak untuk merealisasikan idenya. Ia kebanyakan menghitung sehingga bisnisnya tidak kunjung jalan. Ia bahkan lebih memilih menjadi karyawan untuk memberikan rasa aman kepadanya. Akibatnya, bisnis itu hanya terngiang-ngiang dalam tempurung kepala, tak juga menjadi nyata. Sehingga, bahkan ketika orang pintar itu memulai bisnisnya, ia telah tertinggal oleh kompetitor lain yang telah terlebih dahulu memulai. Maka dari itu, jangan sia-siakan peluang. Jangan buang-buang waktu. Orang goblok tidak terlalu banyak berpikir. Rencananya sedikit tapi ia berani merealisasikannya.
2. Keliru jika untuk memulai suatu bisnis harus bersekolah tinggi dulu.
Orang pintar umumnya terlalu mengandalkan ijazah dari perguruan tinggi. Sebaliknya, Pak Bob meyakini bahwa untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses, tak perlu harus lulusan perguruan tinggi. Menurutnya, sekolah hanya memberikan informasi yang justru berpotensi menghambat kreativitas dan keberanian bisnis seseorang. Kamampuan bisnis itu harus muncul dari dalam diri seseorang setelah melihat dunia luar, dunia nyata, bukan didapat dari buku-buku formal. Mengenai hal ini, saya bukan bermaksud mengajak kamu semua rame-rame keluar dari sekolah kamu. Hanya saja, saya mau mengingatkan bahwa pemikiran Pak Bob itu banyak benarnya. Jangan sampai kitasemua cuma pintar di kampus namun bodoh dalam dunia nyata. Kita bakalan hidup di dunia nyata, usaha hanya ada di luar sana, bukan di dalam kampus. Maka dari itu, mari kita gali pengalaman di luar sana. Kita latih indra forecasting kita. Kita jelikan pikiran dan nalar kita untuk menemukan ladang bisnis yang menguntungkan bagi kita. Intinya, jangan cuma berkutat pada buku. Take action!
3. Jangan terlalu berharap.
Ketika memulai suatu bisnis, jangan terlalu berharap kamu bakal jadi orang kaya secara instan. Harapan kaya mendadak itu pada umumnya merupakan penyakit utama generasi muda yang menekuni dunia bisnis. Jangan begitu. Lakukan dengan baik dulu. Jangan takut gagal, namun juga jangan terlalu berharap akan cepat berhasil. Jalani saja dengan sungguh-sungguh. Pelajari kelemahan bisnis yang Loe tekuni. Cari solusi, kembangkan bisnis kamu.
4. Nikmati usaha kamu.
Para pakar motivasi umumnya menyarankan seseorang untuk bekerja keras. Sebaliknya, Pak Bob tidak menyukai penggunaan frasa bekerja keras itu. Ia memilih menggunakan frasa lain yang sedikit memiliki makna berbeda, yakni “menikmati pekerjaan”. Betul juga apa kata Pak Bob itu. Jika kita gunakan frasa bekerja keras, itu terkesan lebay. Kesannya pun seringkali dibumbui dengan keterpaksaan, bukan ketulusan. Ini berbeda dengan frasa “menikmati pekerjaan” yang menggambarkan bahwa kita bisa melakukan pekerjaan dengan penuh kesenangan, bukan keterpaksaan. Sukai bisnis yang kamu tekuni. Nikmati. Dengan begitu, kamu pun bisa menekan rasa stres yang mungkin kamu jumpai dengan usaha kamu itu.
5. Jangan cengeng, bersyukur pada yang Maha Kuasa.
Semua usaha pasti akan menemui banyak kendala. Tidak semuanya akan menuai hasil. Ketika mengalami kegagalan, jangan lantas kamu putus asa. Bangunkan kembali diri kamu. Pelajari celahnya. Jangan menyerah.
Tetap bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Terlebih lagi jika kamu telah menuai keberhasilan. Jangan sombong. Jangan takabur. Jangan segera berpuas diri. Ingat bahwa keberhasilan kamu hanya atas ridho-Nya semata.
6. Tak ada yang tak mungkin.
Dahulu, Pak Bob pun pernah jadi seorang karyawan. Namun, kemudian ia jenuh menjadi karyawan itu. Ia stress setiap kali melihat atasannya. Pak Bob keluar dari pekerjaannya itu. Ia bahkan sempat menjadi sopir taksi menggunakan mobilnya sendiri. Gagal. Bahkan kemudian ia menjadi pekerja bangunan. Gagal lagi. Hingga kemudian ia mendapat bantuan beberapa ekor ayam broiler dari seorang sahabat. Ia tak punya
keahlian apapun untuk merawat ayam broiler, namun ia mau belajar. Ia banyak mempelajari budidaya ayam broiler itu dari majalah-majalah Belanda. Pada akhirnya, ayamnya pun menghasilkan telur dalam jumlah lumayan. Ia pula lah yang memperkenalkan sayur-sayuran seperti brokoli dan jagung manis hingga bahkan
teknik bertanam hidroponik di Indonesia. Kini, hampir semua orang tahu bahwa ia adalah pemilik Kem  Chick, Kem Food, dan Kem Farm yang terkenal. Semua itu berkat kesungguhan Pak Bob dalam mempelajari dan menekuni bisnisnya.
Melihat kisah hidup Pak Bob itu, tak ada yang tidak mungkin bukan jika kita mau berusaha? Pak Bob memulai bisnisnya dari angka nol di usia yang jauh lebih tua dari kita. Maka, jika kita memulai bisnis sekarang, bukan tidak mungkin kelak kita akan lebih berhasil darinya. Yuk, jadi boss di usia muda. Yuk, belajar goblok ala Bob Sadino!

Ada saya membaca website disalah satu website orang luar, dia menyediakan video tutorial gimana cara sukses jangka panjang di pasar saham. Nanti anda akan diberi pelatihan dari video-video mereka, mungkin ini buat yang pandai B.Inggris sich :). Kalau anda berminat silahkan saja kunjungi websitenya disini, siapa yang berminat aja, saya hanya mengasih info saja. Klik disini 

Semoga menginspirasi kita semua :)

No comments:

Post a Comment