Genk Remaja

Di kalangan remaja gaul di indonesia, menyebutkan geng dengan ejaan pasaran "Genk". Hal itu antara lain mengemuka seiring dengan muncul dan menguatnya fenomena genk motor di kalangan anak muda, khususnya kaum remaja. Meskipun sama sekali bukan hal baru, namun genk motor mencuat ke publik berkenaan dengan isu dan praktek kekerasan yang lekat dengannya.
Dewasa ini genk-genk remaja ini bersifat berbeda dari genk-genk yang ada sebelumnya atau tempo dulu. Genk-genk masa kini mempunyai suatu "Budaya buatan", yakni artinya mereka tidak mengikuti aturan-aturan atau metode operasi genk lama. mereka memilih suatu campuran berdasarkan golongan rasial dan etnik, campuran dari lambang dan warna, dan remaja berpindah-pindah dari genk yang satu ke genk yang lain dengan mudahnya. 
Mengenai fenomena genk remaja ini, tentu saja sangat terkait dengan pemahaman mengenai perkembangan masa remaja, yang diartikan sebagai masa datangnya pubertas (11-14 tahun) sampai usia sekitar 18 tahun, sebagai masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa. Beberapa orang membuat rentang lebih lebar dengan menyatakan bahwa usia remaja adalah usia 11-24 tahun. Dari segi pendidikan, bisa dikatakan remaja adalah mereka yang tengah duduk di bangku SLTP hingga SLTA, atau bahkan kuliah.
Masa ini hampir selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya. Ada sejumlah alasan untuk ini:
  • Remaja mulai menyampaikan kebebasannya dan haknya untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini bisa menciptakan ketegangan dan perselisihan, dan bisa menjauhkan ia dari keluarganya.
  • Ia lebih mudah dipengaruhi teman-temannya daripada ketika masih lebih muda. Ini berarti pengaruh orang tua pun melemah. Anak remaja berperilaku dan mempunyai kesenangan yang berbeda bahkan bertentangan dengan perilaku dan kesenangan keluarga.
Semoga remaja kita saat ini bisa menyadari, yang mana baik dan yang mana buruk. Karena remaja adalah generasi masa depan untuk  bangsa ini.

Semoga bermanfaat :)










No comments:

Post a Comment