Menyusun Strategi usaha Home Industry Yang Efektif

Bisnis kuliner memang tidak mengenal krisis. Hal ini disebabkan makanan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi setiap orang. Saya akan menjelaskan strategi usaha sampingan atau usaha rumahan buat anda, dengan memberi kiat-kiat yang sederhana. Simak penjelasannya.
Contoh kasus.
Pak Rudi adalah seseorang yang ingin menambah penghasilan sampingan dari pekerjaan utamanya dengan membuka jasa penyewaan tenda untuk acara pernikahan. Usaha pak Rudi ini cukup menguntungkan. Kebetulan anak pertamanya yang sudah beranjak besar sangat gemar makan brownies. Cake yang makin ngetop akhir-akhir ini. Pak Rudi selalu menyisihkan sedikit dari keuntungan usahanya tersebut. Dan Pak Rudi ingin membuka bisnis rumahan untuk istrinya yang tidak bekerja. Pilihan usahanya itu usaha membuat brownies.
Usaha Pak Rudi
  1. Mempelajari produk. Pak Rudi untuk pertama kali mempelajari seluk-beluk bisnis brownies, dari asal-usul, cara membuat, dan karakter pembeli yang biasa membelinya. Beberapa kali Pak Rudi mencoba aneka resep brownies dan membandingkan dengan produk brownies lain yang terkenal dan laris. Sampai akhirnya menemukan resep yang tepat untuk menghitung harga jual. Karena order belum banyak, maka proses pengerjaannya dilakukan oleh istri Pak Rudi.
  2. Mengenal target pasar. Tahap berikutnya, Pak Rudi menentukan target pasar, yaitu menentukan konsumen yang akan membeli produknya. Ia memilih segmen menengah ke atas. Karena itu, Pak Rudi mempelajari dan memahami perilaku konsumen dan daya pembeli kelompok menengah. Karena berangkat dari usaha kecil, Pak Rudi fokus pada kota tempat tinggalnya saja.
  3. Perbedaan yang signifikan. Agar produk brownies yang dijual berbeda dengan yang sudah ada di pasaran. Pak Rudi menjual brownies potong khusus pesta dengan memberi toping aneka rasa dan dipilih bahan berkualitas dan unik. Ide ini muncul dari pengalamannya saat penyelenggara pesta mengalami kesulitan dalam memotong kue brownies.
  4. Promosi. Sebagai sarana promosi, Pak Rudi mengadakan kerja sama dengan teman yang memiliki bisnis katering dalam menyediakan brownies sebagai menu kudapan.
Semua konsep yang dikatakan Pak Rudi sudah tepat. Jika ia tidak memiliki konsep dalam menjual brownies, akan terjebak dengan permainan pasar yang hanya menghabiskan energi dan biaya untuk mencari pembeli yang tidak potensial terhadap produk yang ditawarkan. Dengan menetapkan target pasar dan komitmen mengomunikasikan sebagai brownies pesta, maka orang akan mudah mengenal perbedaan yang ada.
Semoga berhasil :)   

No comments:

Post a Comment