Kebahagiaan adalah salah satu tuntutan manusia yang selalu dicari-cari semenjak dahulu kala. Manusia berupaya menggapainya melalui berbagai sumber, namun itu semua tidak ada hasilnya. Suatu kaum mengais kebahagiaan dengan harta, kenikmatan hidup, kelezatan makanan dan minum, namun semuanya nihil.
Negara terkaya di dunia, seperti Swedia dan Amerika, meski kandungan materinya sangat banyak dan kehidupan segalanya serba tersedia, hanya saja mereka dengan segala yang ada menghadapi krisis psikologis dan fisikis serta kehilangan jati diri, hingga terdengarlah teriakan cendekiawan mereka dengan mengatakan, "Sesungguhnya manusia di negeri ini hidup dengan penuh kegoncangan, kelabilan, semuanya terasa sempit sesak, penuh keluhan, kemurkaan dan keputus asaan."
Akibat dari semua itu, manusia berusaha lari dari kenyataan hidup yang sengsara hingga akhirnya mencari jalan alternatif yaitu bunuh diri. Ribuan manusia telah merasakan bebas dari masalah yang dihadapinya berupa siksaan jiwa yang menyakitkan dengan melakukan bunuh diri.
Orang-orang berakal mengatakan, bahwa rahasia dibalik semua kesengsaraan itu bersumber pada satu hal, yakni hilangnya keimanan.
Kebahagiaan tidak akan datang melalui harta semata, juga tidak dari jalan materi dunia, tidak pula dari jalan banyaknya anak, bahkan itu semua mengantarkan kepada kesengsaraan bila tidak dikaitkan dengan keimanan.
"Kebahagian adalah sesuatu yang bisa membuat diri kita baik, dan mau berbagi kesenangan bersama orang kita cintai dan membagi kesenangan kita bersama orang yang tidak punya" . By: Deni Guslin Twitter, @deniguslin
Semoga bermanfaat Buat kita semua :)
No comments:
Post a Comment