Walisanga dan Ilmu Orang Suci

Ketika agama hindu menjadi agama dominan di Jawa, orang jawa telah memiliki pengetahuan yang tinggi, termasuk aspek Spritualnya. Bukti-bukti tingginya praktek spritualnya di Jawa dapat dilihat dari berbagai kitab, baik yang ditulis dengan huruf Jawa kuno maupun Sansekerta. Tulisan-tulisan itu oleh orang Jawa sangat dihormati dan digemari. Dari banyak tulisan Hindu Jawa, kitab Walisanga termasuk salah satu yang langka.
Walisanga adalah sebutan bagi para penyebar agama Islam di Jawa yang pertama. Karena jumlah mereka sembilan (sanga) maka mereka disebut walisanga. Menurut Serat Kadilangu, sebelum menjadi wali, Walisanga adalah pemimpin spritual. Mereka adalah ulama yang mencapai tingkat tertinggi sehingga mengetahui segala ilmu ghaib yang terdapat di setiap agama, termasuk dalam agama Hindu.
Menurut Serat Kadilangu juga, kitab Walisanga disusun oleh sembilan wali pada saat Islam mulai masuk ke Jawa. Tujuannya adalah agar mereka dapat meninggalkan "Pegangan" para ulama dalam menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. (Isi tulisan dalam kitab Walisanga bukanlah ajaran Islam semata, melainkan juga ajaran spritual agama Hindu. Kemungkinan besar Walisanga mengharapkan pemahaman cara berpikir Hindu-Jawa ini di gunakan sebagai dasar untuk menyebarkan agama Islam).
Saat Kadilangu menyebutkan bahwa proses penyusunan kitab ini dilakukan melalui sebuah pertemuan rahasia. Mereka bertemu di sebuah surau di atas gunung yang terletak dekat Jepara. Akan tetapi, pertemuan itu tidak dilakukan secara fisik. Para wali tetap dirumahnya masing-masing. Dengan cara mati suri, roh para wali tersebut meninggalkan jasadnya dan berkumpul dipuncak gunung tadi. Surau tempat mereka bertemu juga merupakan sebuah bangunan spritual, yang hanya akan ada bila mereka berkumpul.
Memang, para wali tersebut oleh orang Jawa digolongkan sebagai orang suci. Menurut pengertian orang Jawa pada saat itu, orang suci adalah orang pinter, pada tataran tertinggi yang memungkinkan badaniah ataupun rohaniah dapat bertemu atau bercampur menjadi satu, masuk kekehidupan alam dunia atau alam roh. Untuk mencapai tingkat ini, Seseorang tidak hanya harus bertapa, menyendiri untuk "Mendekati" alam baka, tetapi juga harus melakukan tindakan rahasia yang tidak boleh diketahui oleh banyak orang. Untuk mencapai tingkat ini, seseorang harus mempelajari ilmu Yoga secara ketat dan seksama, sampai memdapat kekuatan untuk menghilangkan nafas dan dapat membiarkan tubuhnya hidup tanpa makanan. Sementara itu, rohnya dapat meninggalkan tubuhnya yang untuk sementara memasuki alam kematian. Roh yang dalam keadaan demikian dapat melakukan penyelidikan di alam baka.
Orang-orang suci yang demikian dapat mengetahui lebih banyak tentang alam ghaib. Badan orang suci yang dalam keadaan mati suri tidak membusuk, tetapi tetap utuh. Orang yang mati suri dapat disadarkan bila kepalanya dibasuh dengan air hangat, tentunya dengan diberi "Syarat" terlebih dahulu. Bila tidak dibangunkan, orang suci ini dapat berada dalam keadaan mati suri selama bertahun-tahun.
Sebuah catatan harian meyatakan bahwa di India masih terdapat orang-orang suci di mana pejabat Inggris dan para opsirnya mencoba menutup dan mengubur mereka dalam keadaan mati suri di dalam peti yang terkunci selama 40 hari. Setelah 40 hari, orang-orang suci ini disadarkan kembali dengan cara membasuh muka mereka dengan air hangat. Sebagai bukti bahwa orang suci ini meskipun dalam keadaan mati suri mengetahui segalanya, mereka dapat menceritakan dengan segera dan seksama apa yang terjadi di "Dunia luar", termasuk segala sesuatu yang dilakukan oleh para opsir Inggris di rumahnya masing-masing. Jadi, segala hal yang berkaitan dengan lepasnya roh untuk sementara dari jasad manusia adalah peristiwa yang dapat dipercaya.
Ada sebuah buku yang pernah saya baca, pada suatu kesempatan penulis buku tersebut dapat membeli salinan kitab Walisanga yang berasal dari Kraton Kudus. Tulisan-tulisan rahasia di kitab tersebut sudah penulis masukan ke dalam De Javaansche Geestenwereld dengan judul "Pawukon, Ngelmu, Tengeran, dan Primbon". Kitab Walisanga mengungkapkan ilmu rahasia orang jawa mengenai wujud baniah, roh, kekuatan terpendam, dan kekuatan kemauan.
Segala macam praktik Ilmu rahasia rupanya hanya diperuntukkan bagi mereka yang mengetahui tentang ilmu rahasia. Terjemahan atau ulusannya hanya untuk pengetahuan, bukan untuk dipraktikan, karena dapat mencelakakan. 

Semoga bermanfaat :)
   

No comments:

Post a Comment