Bisnis Tanaman Hias

Dalam bisnis tanaman hias, kalau anda yang mendapat untung besar, belum bisa dibilang anda telah sukses menjalankan bisnis tanaman tersebut. Anda baru bisa dibilang sukses kalau pembeli juga bisa senang, karena juga mendapat untung lumayan dari tanaman yang anda jual. Kalau anda mendapat untung tapi pembeli anda merasa rugi, bisnis anda akan mendapat masalah. 
Siapa yang bisa dan boleh berkecimpung di dunia tanaman hias?
Siapa saja boleh kok. Tidak ada sekolah khusus untuk beraktivitas di dunia tanaman hias. Pensiunan atau para anak muda pun bisa saja berbisnis tanaman hias ini. Yang jelas, dunia jual beli tanaman hias terbuka untuk siapa saja. yang terpenting, anda menyukai tanaman hias. Jadi selama anda tidak bersikap anti terhadap tanaman hias, dunia tanaman hias akan menyambut anda dengan tangan terbuka.
Apa syaratnya berbisnis di tanaman hias ini?
Banyak orang berpendapat bahwa sebelum bermain di dunia tanaman hias, kita harus mencintai keindahan. Pandangan ini tidak keliru. Paling tidak, hal ini akan menyelamatkan jiwa raga kita apabila tanaman kita tidak laku. Artinya, kita tetap senang karena masih bisa menikmati keindahannya. Tentu saja disamping mencintai tanaman, anda juga harus pandai merawatnya, dan tahu seluk beluk tanaman. Hal ini akan membuat orang memperhitungkan anda.
Bagaimana kalau tidak mencintai tanaman? meskipun anda keras juga ingin mencicipi manisnya berbisnis tanaman hias ini, mulailah anda berlangganan majalah hobi dan pertanian. Mungkin sedikit demi sedikit anda akan bergerak, kemudian mencintainya.
Darimana memulai?
Cara sederhana dan terbaik untuk memulai bisnis tanaman hias adalah bertindak. Just do it, kata Bob Sadino, pemilik Kem Chick. Masalahnya, banyak orang bilang kalau mau terjun ke bisnis tanaman hias harus punya kantong tebal. Apa benar?
Nyatanya sekitar 99% pedagang tanaman hias yang berhasil berasal dari hobi. Sisanya, baru datang dari para pemilik modal atau investor yang hanya memiliki uang yang lebih. Mereka bukan pecinta tanaman hias, tapi pecinta uang :).
Yang hobi biasanya tidak memiliki uang yang lebih. Modal utama mereka hanya kecintaannya pada tanaman hias. Tanaman dikumpulkan satu demi satu, tanpa menghitung rugi laba. Kalau pun tanamannya tidak laku, mereka tidak ambil pusing, dan tetap setia memberi perhatian dan merawatnya dengan penuh kasih sayang. Hal itu sangat masuk akal. Secara ekonomis, kalau tanaman tumbuh dan berkembang, harga juga ikut mengimbanginya. Apalagi kalau tanaman tersebut beranak pinak.
Sebaliknya, para pemilik modal atau investor, menganggap tanaman hias sekedar komoditas. Mereka mungkin tergiur masuk ke bisnis ini karena melihat atau mendengar bahwa bisnis tanaman hias sangat menguntungkan. Mungkin dianggapnya harga tanaman tidak pasti. sehingga mereka bisa memberi harga sesuka hatinya. Kalau tidak laku, dianggap uang mati atau modal berhenti. Daripada tanaman mati, mereka lalu membanting harga karena umumnya mereka memang tidak pandai merawatnya. Bagaimana dengan anda? Silahkan pilih sendiri!
 
Semoga sukses :)   

No comments:

Post a Comment