Desainer Arsitektur Yang Berbisnis

Sebagai seorang desainer arsitektur dan interior, pastinya anda telah menghabiskan puluhan juta rupiah bahkan ratusan juta untuk menempuh pendidikan hingga menjadi seorang desainer. Belum lagi terhitung puluhan jam waktu yang anda habiskan, keringat serta pengorbanan yang anda lakukan untuk mempelajari berbagai macam teknik mendesain hingga hingga bisa membuat sebuah desain yang bagus dan berkualitas. Tetapi, apakah anda pernah menyisihkan waktu untuk belajar dan mengamati bagaimana sebuah perusahaan desain arsitektur bisa berjalan?.
Salah satu modal penting untuk mendirikan usaha sendiri pastinya sudah ada digenggaman, yaitu keahlian mendesain. Hal ini jelas tak perlu lagi diragukan setelah selama ini diasah di dunia kerja. Namun pertanyaannya yang muncul kemudian adalah, "Apakah anda mahir berbisnis?" Sebab, seorang desainer yang ingin mendirikan bisnis sendiri haruslah memiliki keseimbangan antara kemampuan mendesain dan kemampuan berbisnis.
Sayangnya kurikulum pendidikan desain saat ini tidak menyediakan porsi yang cukup mengenai materi bisnis. Para calon-calon desainer lebih ditekankan untuk berpikir dan dan mengolah imajinasi. Bila pun materi-materi berbau bisnis diberikan, maka sebagian besar para desainer ini mengabaikannya dan memilih untuk memfokuskan diri pada perkara desain saja.
Hal-hal berbau bisnis juga kurang tercium ketika seorang desainer bekerja di sebuah perusahaan. Tugas utamanya tentulah hanya mendesain. Seorang desainer arsitektur dan juga interior tentu tak akan diganggu dengan masalah anggaran, pembukuan atau pajak. Beban kerja berakhir ketika jam kerja usai.
Namun ketika bisnis desain didirikan maka seluruh waktu yang dimiliki adalah waktu kerja dengan tanggung jawab yang jauh lebih berat. Mulai dari urusan desain, deadline, keamanan, pembayaran, keuntungan, biaya sewa, dan biaya tagihan-tagihan lainnya.
Nah, proses adaptasi untuk mengenal hal-hal di luar desain yang berkaitan dengan bisnis inilah yang cukup berat bagi seorang desainer. Padahal dibutuhkan keseimbangan antara kemampuan desain dan pemahaman bisnis. Bahkan seringkali perhatian pada desain harus dinomorduakan agar bisnis bisa berjalan.
Dan kalau anda ingin lebih memperdalami ilmu desain anda, mungkin desian yang berbeda dari yang lain, anda bisa belajar di website ini. Klik disini

Semoga bermanfaat :)  

No comments:

Post a Comment