Imajinasi Lebih Unggul Dari Kemauan

Seorang dokter dari Prancis berkata, "Ketika kemauan bertentangan dengan imajinasi, pasti imajinasi yang lebih unggul".
Dalam buku One Minute Millionaire oleh Mark Victor Hansen, ia menjelaskan dengan sangat baik. Diberi contoh: Ketika anda memberi tahu anak anda: "Sayang, tidak usah takut, tidak ada monster di kolong tempat tidurmu, tidur yang nyenyak ya sayang ya?". Tetapi ketika lampunya dipadamkan, imajinasi anak menggila dan akhirnya anak anda ketakutan.
Nah kalau anda ingin menenangkan anak anda, akan lebih sukses kalau anda menggunakan imajinasi ketimbang logika. Anda bisa ngomong begini: "Jangan kawatir sayang, monster-monster di rumah kita bukan tipe monster yang melukai anak-anak. Ayah ibu hanya membiarkan masuk monster-monster yang melindungi anak-anak. Tenang saja, yang di bawah ini adalah yang sangat baik yang akan melindungi kamu".
Pernahkah anda berfikir begini: "Saya tahu kalau saya kenalan dengan orang ini, hidup saya bisa jadi lebih baik lagi". tapi kemudian anda menahan diri, anda takut ditolak. Tentu semua kita pernah melakukannya.
Ini yang terjadi: Kita benci sekali tampak seperti orang bodoh, kita benci sekali ditolak. Tapi kesakitan ditolak ini hanya imajinasi saja. Nah kalau imajinasi kita adalah ditolak seperti itu, ubahlah imajinasi itu.
Kita bisa bayangkan bahwa ternyata kalau kita diterima, ternyata rasanya nikmat sekali. Dan kalau kita bayangkan ditolak, kita bayangkan "Ah cuma biasa saja", atau "Kalau saya ditolak, saya senyum aja dan dia juga tersenyum", atau bayangkan juga seperti ini "Kalau ditolakpun, dia akan menolaknya juga sangat lembut".
Setelah itu kita bayangkan juga: :Waw, saya akan sangat-sangat bahagia, kalau saya diterima".
Jadi, imajinasi lebih unggul dari kemauan, maka mari kita bayangkan skenario yang terbaik, dengan imajinasi yang baik kita akan menjadi lebih bersemangat.

Semoga bermanfaat :) 











No comments:

Post a Comment