Jangan Salah Mencari Mitra Bisnis

Berbisnis dengan teman bisa jadi menyenangkan. Namun, apabila anda ingin menjalankan bisnis dengan teman, harus ada kriteria yang harus anda tentukan dari sosok teman anda tersebut. berikut beberapa tips memilih teman sebagai mitra bisnis anda:
  • Reputasi dan latar belakang. Sebelum anda menentukan siapa teman yang akan dipilih, sebaiknya pikirkan juga orang seperti apa yang akan cocok untuk anda ajak menjalankan bisnis. Hal ini penting agar bisnis yang anda jalani bisa berjalan lancar. Kenali terlebih dulu reputasi orang yang akan anda ajak berbisnis. Jika memang perlu, anda bisa melakukan wawancara kecil-kecilan. Selain itu, ketahui juga reputasinya. Anda bisa mengetahuinya dari teman-temannya. Apakah ia tipe orang yang bermasalah atau tidak. Bukankah anda juga tidak ingin punya mitra bisnis yang nantinya akan menyusahkan dan menghambat bisnis anda?
  • Kenali keahliannya. Jika anda kagum dengan kepandaian dia berbicara, bukan berarti teman anda tersebut sudah bisa dijadikan mitra bisnis. Oleh karena itu, telitilah apakah selain kepandaiannya berbicara, ia juga memiliki keahlian lain yang dibutuhkan dalam berbisnis.
  • Talenta atau kemampuan. Apabila ia tidak mempunyai talenta atau kemampuan di bidang yang akan digeluti, tentu hal ini akan merepotkan, bukan? Suatu saat jika timbul suatu permasalahan, anda akan berjuang seorang diri karena ia tidak dapat memberikan konstribusi sesuai dengan yang diharapkan.
  • Daya juang. Meski kelihatannya ia punya banyak ide untuk mengembangkan usaha, tetapi jika keinginan untuk merealisasikannya rendah, ia tidak akan banyak membantu! jangan pernah berfikir bahwa cukup anda saja menjadi ujung tombaknya karena akan merepotkan.
  • Koordinasi. Penting bagi mitra bisnis anda untuk memiliki kemampuan melakukan koordinasi. Meski mitra anda diposisikan untuk mengurus tugas-tugas di dalam kantor, bisa saja karena terbatasnya tenaga yang ada, membuatnya harus mengerjakan tugas koordinasi dengan pihak luar. Koordinasi tersebut tentu saja tidak hanya dilakukan lewat telepon, tetapi juga sesekali harus mengecek ke lapangan apakah koordinasinya sudah dilaksanakan sesuai rencana.
  • Tetapkan aturan main. Mungkin pada awal kerja sama, keterbukaan sudah disepakati bersama, tetapi dalam praktiknya, hal ini sulit dilaksanakan karena hubungan anda dengan teman anda setara. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan keraguan, upayakan untuk membuat keputusan sejak awal.
  • Pembagian tugas sesuai kapasitas. Buat pembagian tugas berdasarkan kapasitas dan gaya kerja masing-masing. Berikan tanggung jawab pengawasan lapangan bagi orang yang dinamis, tegas, dan mampu mengambil keputusan. Jangan berikan tugas mengurus administrasi pada orang yang kerjanya tidak sistematis dan kurang cermat.
  • Saling pantau. Tetapkan aturan untuk saling membantu proses kerja dan kemajuannya. Sepakati bahwa tindakan tersebut bukan untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi dalam rangka saling mengingatkan. Optimalkan urusan komunikasi agar terhindar dari sikap sungkan bertegur sapa, saling menyalahkan, dan menggerutu tidak perlu dibelakang.
  • Diskusikan jika ada masalah. Jika terjadi kesalahpahaman, segera selesaikan secara terbuka dalam diskusi khusus. Jangan tunda atau melakukannya sambil lalu karena masalah tidak akan terselesaikan, malah akan memperuncing keadaan.
  • Bersikap tegas. Buat peraturan yang tegas, terlebih lagi jika tempat kerja menggunakan rumah pribadi salah satu anggota yang terlibat dalam bisnis. Jangan sampai kepentingan keluarga dan kepentingan kantor saling mengganggu.
  • Mengelola keuangan. Tetapkan kebijaksanaan keuangan yang jelas dan tegas serta disepakati bersama, seperti peminjaman uang, pengambilan pinjaman, atau penggantian biaya transportasi. Selain itu, baik yang menanam modal atau tidak, sebaiknya untuk setiap orang ditetapkan sistem gaji yang jelas dan sesuai. Disamping itu, buatlah rekening bank tersendiri, jangan disatukan dengan rekening pribadi. Pengeluaran uang harus disetujui oleh lebih dari satu orang sehingga pengelolaan uang lebih terkontrol.
  • Rapi. Semua anggota wajib memelihara adminisrasi. Hal ini untuk memudahkan setiap anggota dalam menangani tugasnya dan tidak adanya kertas-kertas penting yang tercecer atau hilang begitu saja.
  • Sepakati. Pilihlah orang yang tepat untuk mengelola bagian yang paling sensitif, yaitu bagian keuangan. Yakinkan semua anggota untuk menyepakati pilihan tersebut.
Semoga bermanfaat :)                 

No comments:

Post a Comment