Jerman Dengan Thank di Perang Dunia II

Saya akan mengasih gambaran gimana perang ke II pas zaman itu, di mana pada saat itu sejarah perang darat berubah sama sekali dengan digunakannya thank untuk pertama kali sebagai alat tempur sebagai kekuatan utama. Terutama perang di fron Eropa dan Afrika Utara.
Perang thank tidak begitu dominan di fron Pasifik. Selain karena situasi alam berupa pulau-pulau terpencil dan hutan belantara yang tidak memungkinkan untuk pertempuran dengan thank secara terbuka, Jepang juga dikenal tidak begitu kuat dalam armada thank. Mereka tidak pernah mampu memproduksi thank yang bisa dikatakan bermutu baik. Amerika Serikat sebagai lawan Jepang di pasifik juga kebanyakan hanya menggunakan thank-thank, seperti M4 Sherman dan thank ringan M24 Chaffee sebagai pendukung dalam operasi-operasi pendaratan pasukan infanteri di pantai dan untuk melindungi pergerakan pasukan di darat.
Selama perang dunia pertama, thank sebagai senjata tempur telah digunakan sebagai alat pendukung pasukan infanteri. Peran utama dalam serangan ofensif tetap berada di tangan pasukan ifanteri.
Pada perang dunia ke II, keadaan menjadi berbalik. Unit-unit thank telah terbukti mampu menjadi inti dari perang darat modern, sebagai senjata utama dalam perang darat yang sangat ampuh dan menakutkan.
Di medan perang eropa, hampir semua negara yang terlibat telah memiliki dan mengoperasikan thank. Terutama enam negara pelaku utama perang dunia II, yaitu Inggris, Prancis, Italia, Amerika Serikat, Jerman, dan Uni Soviet. Inggris adalah nenek moyangnya thank. Tetapi, pada awal perang dunia II, Inggris belum mampu mempraktikkan konsep-konsep perank thank modern. Thank buatan Inggris sendiri kurang begitu populer. Inggris banyak menggunakan thank buatan Amerika Serikat. Thank buatan Inggris yang cukup penting, antara lain Crusader, Cromwell, Centaur, serta thank berat Matilda. Tetapi, kebanyakan thank yang digunakan Inggris dalam perang dunia II adalah M4 Sherman buatan Amerika Serikat.
Sementara itu, Prancis memang dikenal memiliki thank terbaik pada awal perang, seperti Renault R 35 dan thank berat Char B1, dan dengan jumlah yang paling banyak pula. Tetapi, Prancis tidak dapat mengorganisasi kekuatan thank-thanknya dalam divisi-divisi yang utuh dan independen. Inilah yang menyebabkan Prancis takluk oleh Jerman dalam Blitzkrieg. Sekutu Jerman, yaitu Italia hanya memiliki thank-thank ringan, seperti Fiat L 6/40 dan M 15/42. Thank-thank buatan Italia ini dikenal tidak dapat diandalkan, dan kurang memainkan peran yang penting.
Negara Jerman, Uni Soviet, dan Amerika Serikat adalah pusat kekuatan thank di medan perang Eropa yang mampu memproduksi thank-thank dan kendaraan tempur terbaik di kelas masing-masing. Negara-negara ini saling berlomba merancang thank terbaik untuk mengungguli lawan-lawannya.
Jenderal Heinz Wilhelm Guderian, seorang pelopor dan pembangun pasukan thank Jerman pada perang dunia II yang layak dapat julukan sebagai "Bapak perang thank modern". Keberhasilan Jerman pada bulan-bulan awal perang yang diawali dengan sukses menduduki negara-negara tetangga, seperti Austria, Cekoslowakia, Polandia, Belanda, Belgia, dan Prancis dalam 'Blitzkrieg', tidak bisa dilepaskan sama sekali dari kecepatan gerak pasukan thank Jerman di bawah pimpinan Heinz Wilhelm Guderian. gebrakan Jerman dengan pasukan lapis baja yang mampu bergerak secepat kilat ini memberi perubahan besar yang revolusioner terhadap ilmu peperangan darat.
Taktik 'Blitzkrieg' kembali diterapkan Jerman di Afrika Utara oleh salah seorang jenderal Jerman yang paling jenius, 'Si Rubah Gurun', Marsekal Erwin Rommel. Dengan taktik ini, Afrika Corps Jerman mampu merebut satu demi satu wilayah-wilayah yang diduduki Inggris di sepanjang pantai utara Afrika, dari Tunisia hingga Mesir.
Pada operasi Barbarossa yang digelar Jerman untuk menyerah Uni Soviet pada juni 1941 merupakan babak baru yang sangat penting dalam sejarah perkembangan thank. Medan perang Rusia, khususnya medan pertempuran Kursk (Juli-Agustus 1943) terkenal sebagai medan perang thank paling hebat sepanjang sejarah. Di Kursk, Jerman mengerahkan hampir 3000 kendaraan tempur terbaik mereka, dan Uni Soviet mengerahkan 4000 unit. Di sini, masih-masing pihak yang berperang saling berlomba merancang dan memproduksi thank-thank baru yang lebih unggul dari lawannya.
Ketika thank terbaik Jerman, yaitu Panzer III dan Panzer IV terbukti kalah dengan thank T-34 dan KV-1 Uni Soviet, Jerman buru-buru merancang thank-thank dan kendaraan tempur baru yang lebih kuat. Sebagai respon atas kehadiran T-34 dan KV-1, Jerman memproduksi thank baru PzKpfw V Panther dan PzKpfw VI Tiger. Dan, setelah terbukti bahwa kedua thank Jerman ini mampu mengungguli T-34 dan KV-1, Uni Soviet pun segera merespon balik dengan merancang thank berat JS (Josef Stalin) yang sangat tangguh. 
Demikianlah, dan sampai perang berakhir persaingan negara-negara maju dalam memproduksi thank terbaik masih belum berhenti, terutama antara dua negara adikuasa Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia).
Perlu diketahui, Tokoh utama di balik layar dari ilmu perang thank modern adalah Kapten Liddell Hart dari Inggris. Hart adalah yang pertama kali mempunyai strategi dan taktik thank yang baru. Ia berpendapat bahwa thanks sebenarnya dapat dikonsentrasikan untuk mendobrak pertahanan lawan dengan satu pemusatan kekuatan. Dan ini hanya dapat dicapai dengan pembentukan unit-unit thank sebagai satu kesatuan yang utuh, dan bukan sekedar sebagai dukung pasukan ifanteri.

Semoga bermanfaat :)          

No comments:

Post a Comment