Kenapakah Saya Marah???

Rasa marah timbul apabila sesuatu kehendak terhalang atau seseorang itu rasa kehilangan kendali. Rasa tidak puas hati dengan keputusan orang lain untuk dirinya sendiri menyebabkan golongan remaja mudah merasa marah. Tambahan pula apabila memenuhi keputusan itu, tetapi tidak berjaya, golongan remaja dipersalahkan. Orang tua yang membatasi kebebasan anak dan menentukan segala bentuk kehidupan anak, menyebabkan krisis berlaku dalam jiwa anak-anak. Anak-anak tidak merasa puas hati, seolah-olah mereka ini menjadi sasaran cita-cita orang tuanya yang tidak kesampaian ketika mereka muda.
Orang tua yang pernah gagal dalam pelajaran sebagai contoh, memastikan anaknya tidak jadi seperti mereka. Anak-anak menjadi sasaran bagi memastikan cita-cita orang tuanya yang tidak kesampaian itu dicapai oleh anak-anak mereka. Anak-anak mereka terpaksa mengikut kehendak mereka. Apabila ditanya anak yang sekolah dan tinggal di asrama, "Kenapa kamu berada disini?", pasti mereka kebanyakan menjawab, "Ibu dan Ayah yang nyuruh". Jawaban ini menggambarkan remaja ini merasakan masa depannya hanyalah bagi memenuhi keinginan orang tuanya saja.
Kesannya adalah rasa ingin bebas tapi tidak bisa. Perasaan tidak puas hati ini menyebabkan remaja menuntut kebebasan yang melampaui batasan. Krisis emosi yang bermula pada perasaan tidak puas hati diwujudkan dalam bentuk pemberontakan, bertindak kasar, mengganggu orang lain dan kadang kala melakukan sesuatu yang merusak diri mereka sendiri. Oleh karena itu, kita lihat dalam zaman modern ini, berbagai penyakit sosial tumbuh disekitar kita. Penyakit ini mudah menjangkiti golongan remaja karena rasa marah dan tidak puas hati yang ada di dalam jiwa mereka lebih muda tertarik menerima penyakit itu. 
Rasa marah yang tidak terkawal ini mengundang musibah. Manusia tidak dapat lari daripada sifat marah. Marah ada yang bersifat positif dan ada marah yang bersifat negatif. Semua itu tergantung dari cara kita menyikapinya.

Semoga bermanfaat :) 

No comments:

Post a Comment