Pendidikan Entrepreneurship

Entrepreneurship telah berkembang sejak abad ke-11 sebelum masehi di Phoenicia kuno namun entrepreneurship sebagai istilah bisnis baru mulai dikenal pada tahun 1980-an, walaupun istilah entrepreneurship telah muncul pada abad ke-18 ketika ekonom Prancis Richard Cantillon mengaitkan entrepreneurship dengan aktivitas menanggung resiko dalam perekonomian.
Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis, Entre berarti antara dan prendre berarti mengambil. Istilah ini menggambarkan orang-orang yang menciptakan usaha baru dengan menghadapi ketidakpastian dan risiko dengan maksud untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan usaha melalui pengidentifikasikan peluang yang signifikan dan penggunaan sumber daya yang diperlukan.
Pendidikan entrepreneurship mulai berkembang sekitar 69 tahun yang lalu di Amerika Serikat. Bahwa mata kuliah entrepreneurship diberikan di Havard Business School pada 1947. Setelah itu, beberapa universitas besar disana juga memberikan mata kuliah yang sama pada tahun 1950-an, misalnya New York University of lllionis menyelenggarakan mata kuliah Small Business or entrepreneurship Development dan Stanford University memberikan mata kuliah Small Business Management
Pada tahun 1975 telah lebih dari seratus perguruan tinggi di Amerika Serikat yang menawarkan mata kuliah entrepreneurship. Saat ini telah lebih dari 2000 perguruan tinggi di Amerika Serikat menawarkan mata kuliah entrepreneurship. Adapun konsentrasi/peminatan entrepreneurship di sekolah bisnis dimulai pertama kali pada tahun 1968 di Babson College yang kemudian diikuti oleh University of Southern California pada tahun 1972. Saat ini berbagai universitas besar di Amerika Serikat umumnya memiliki program studi/konsentrasi entrepreneurship.
Di Indonesia, pendidikan entrepreneurship mulai bermunculan pada tahun 1980-an. Pada tahun 2000-an pendidikan entrepreneurship semakin digalakkan di Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mendorong berkembangnya pendidikan entrepreneurship, di antaranya melalui pendanaan kegiatan kemahasiswaan dalam bidang entrepreneurship.
Aliran pemikiran dalam entrepreneurship dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu pandangan makro dan pandangan mikro. Pandang Makro menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi sukses gagalnya suatu perusahaan entrepreneurial sedangkan pandangan Mikro mengevaluasi faktor-faktor spesifik pada entrepreneurship. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, perkembangan entrepreneurship dapat ditelusuri mulai dari pendekatan classical, neoclassical sampai dengan Austrian Market Process (AMP) Movement. 
Entrepreneurship memiliki dampak positif bagi suatu perekonomian dan masyarakat terutama terhadap kekuatan dan stabilitas ekonomi. Salah satu dampak terpenting dari entrepreneurship adalah penyediaan lapangan pekerjaan. Entrepreneurship telah terbukti mampu mengatasi tingkat pengangguran melalui penciptaan lapangan pekerjaan oleh entrepreneur. Selain itu, entrepreneurship juga dikenal sebagai inisiator perubahan dalam struktur bisnis dan masyarakat. Entrepreneurship juga berperan dalam menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan pasar, menciptakan bisnis baru, dan membawa produk baru ke pasar.

Semoga bermanfaat :)  

    
  

No comments:

Post a Comment