Membantu Sesama Itu Indah

Allah SWT berfirman: ‘Tolong-menolonglah kamu dalam perkara kebaikan dan ketakwaan, dan jangan sekali-kali kamu memberi pertolongan di atas perkara kejahatan dosa yang membawa kepada perseteruan, dan takut olehmu akan Allah. Sesungguhnya Allah akan mengenakan siksaan yang amat dasyat’. (Surah Al-Maidah ayat 2).
Dari Abdullah bin Umar ra , Rasulullah saw bersabda :
“Orang islam itu saudara orang islam lainya, maka janganlah ia menganiaya, dan tidak boleh ia membiarkannya (kepada yang mem-bahayakan). Barang siapa yang menolong (memenuhi) keperluanya, maka Allah menolong (memenuhi) apa yang menjadi keperluanya. Dan barang siapa yang memudahkan (memberi jalan keluar) dari kesulitanya, maka Allah akan memudahkan dari kesulitanya di hari kiamat. dan barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupinya di hari kiamat.( HR.Bukhari,Muslim,Abu Dawus, Nasa’I dan Turmudzi dinyatakan bahwa hadits ini Hasan Shahih ).
Kita di dunia ini hidup tidak sendirian, kita di dunia ini saling terikat satu sama lainnya. Kita sebagai muslim yang baik, kita harus terapkan sifat tolong - menolong itu. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain juga, bukan berarti kita harus bergantung dengan orang lain terus. Karena setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing - masing.
Jadi, kekurang orang itu akan kita tutupkan dengan kelebihan kita, dan sebaliknya juga begitu, kekurangan kita akan ditutupi oleh kelebihan orang lain. Sampai disitu apakah anda mengerti???
Maksudnya seperti ini, saya ambil contoh pertama: Jadi si A dia bekerjasama dengan si B, mereka membuat suatu usaha 'bisnis online'. Si A dia hebat dibidang programmer dan lemah di bidang marketing. Dan si B dia menguasai ilmu marketing dan lemah di bidang programmer. Jadi mereka saling bekerjasama dan saling menutupi setiap kelemahan yang ada pada diri mereka satu - sama lainnya.
Contoh kedua: Ada seseorang teman yang akrab, dan mereka dari kecil sampai dewasa tidak pernah berpisah. Dari SD, SMP, SMA, dan Kuliah mereka selalu bersama. Tetapi rezeki mereka berbeda. Si A dia sukses bekerja di perusahaan asing dari dulu keinginan dia ingin menjadi bos di salah satu perusahaan asing dan gajinya lumayan besar, dan si B dia bekerja di sebuah perusahaan kecil, dan gaji hanya cukup untuk kebutuhan perbulannya dan tidak bisa menabung dan dia ingin sekali menjadi pengusaha. Jadi karena si A ini gajinya lumayan besar dia tidak merasa sombong dengan temannya si B. Jadi, si A membuatkan suatu usaha untuk si B, dan si B bisa membuat usaha itu besar dan sukses, dan dia menjadi pengusaha yang kaya. Dan apa yang terjadi dengan si A??? Dia dipercayai memegang perusahaan asing tersebut, dan 50% keuntungan dari perusahaan itu milik dia.
Jadi kesimpulannya dari cerita tersebut, kalau kita menutupi kelemahan orang lain, maka kelemahan kita akan tertutupi juga oleh orang lain. Dan cerita yang kedua, setiap apa yang kita inginkan, dan semua keingin kita itu bisa terwujud, kita harus bisa menolong orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Semoga Bermanfaat :)


No comments:

Post a Comment